Saat saya berjalan di sekitar kampus, saya tidak bisa berhenti memikirkan senyum palsu Joanna. Kapan saya bisa menghilangkan wanita ini?
Di belakang saya, saya tiba-tiba mendengar dengungan mobil. Saya menoleh ke belakang sambil menghindar ke sisi jalan.
Mobil tidak boleh melintas di kampus kami. Semua kendaraan harus diparkir di tempat parkir di gerbang sekolah. Siapa yang berani mengendarai mobil seperti ini? Bukankah mereka takut dihukum oleh sekolah?
Saya tidak menyangka mobil yang bergerak akan berhenti tepat di samping saya. Pengemudi menurunkan jendela. Sialan, itu Joanna lagi.
Saya berdiri di pinggir jalan dan menatapnya tajam. Saya berkata dengan kaku, "Anda tidak boleh parkir di sini."
Joanna mencondongkan kepalanya dan tersenyum. "Saya direktur sekolah, jadi tidak masalah."