Masih berdiam diri diambang pintu dan mematung ditempat, John melihat dengan mata kepalanya sendiri sosok yang sudah lama ia cari-cari selama ini berada disana tepat berjarak dua senti meter dari tempatnya berdiri.
Kedua matanya memerah, seluruh tubuhnya mendadak kaku seolah apa yang ia lihat saat ini adalah sesuatu yang membuatnya terpaku seketika. Dirinya menggelengkan kepala, air matanya mulai menetes satu per satu mengalir ke pipinya.
Jika tidak salah dengar, tadi anak remaja itu baru saja menyebutkan nama dari seseorang yang begitu ia kenali. John merasa yakin dengan apa yang didengarnya tadi.
Perasaannya mendadak berbeda kali ini, entah kenapa ia merasa tertarik untuk mendekat kearah sana. Tetapi kedua kakinya mendadak sangat sulit ubtuk digerakkan membuat John menghela nafas seketika.
Pria itu mencoba mengumpulkan niatnya, kedua tangan darinya terkep kuat saat ini, bahkan tatapannya terus menatap lurus kearah sana dimana anak remaja tersebut berada.