ดาวน์โหลดแอป
10.72% Love Me or Leave Me (Indonesia) / Chapter 50: Missing Guy 12

บท 50: Missing Guy 12

Azmya merasa kepalanya berat. Kemudian perlahan dia membuka matanya. Dan yang pertama dia lihat adalah Sena yang sudah terbangun dengan posisi tangan menyangga kepalanya dan sedang melihatnya tertidur. Entah sudah berapa lama dia menatapnya seperti itu.

"Kamu sudah bangun?" Sena kemudian mengelus pipi Azmya. Azmya pun mencoba duduk namun kepalanya terasa berputar. Dia memegangi kepalanya.

"Kenapa sayang, kau sakit?" tanya Sena cemas melihat Azmya yang memegangi kepalanya.

"Cuma pusing sedikit." Azmya menarik selimutnya untuk menutupi badannya yang masih polos. Sena pun langsung duduk kemudian memegang kepala Azmya dan mulai memijatnya pelan. " Maaf ya, semalam mungkin aku terlalu bersemangat sampai kamu sakit seperti ini."

"Tidak apa-apa Oppa, kenapa minta maaf segala, sekarang kan kita suami istri. Sudah seharusnya aku melayani Oppa dengan baik." Jawaban Azmya tentu saja membuat Sena senang dan langsung mengecup kening istrinya.

"Aku akan pesankan susu hangat untukmu," kata Sena kemudian meraih telepon kamar hotel lalu dia memesan beberapa makanan dan minuman untuk dibawa ke kamar.

"Kita sarapannya di dalam kamar saja ya, takut kamu belum kuat jalan," goda Sena sambil menggaruk-garuk kepalanya.

Azmya mengangguk dan tersenyum. Sungguh senang mendapat perhatian seperti ini. Apakah ini yang dirasakan setiap pengantin baru. Merasa diperlakukan seperti seorang putri. Apa-apa dilayani oleh suami. Sena pun meneruskan pijitan lembutnya di kepala Azmya.

"Masih pusing tidak?" tanya Sena.

Azmya menggelengkan kepalanya dan menarik sudut bibirnya untuk tersenyum.

"Terima kasih Oppa." Kemudian Azmya pun mengayunkan kakinya ke tepi ranjang. Dia bersiap untuk pergi ke kamar mandi. Sena pun dengan sigap turun menuntun istrinya menuju ke kamar mandi. Azmya merasa malu seperti bayi dituntun seperti itu oleh Sena. Tapi memang pagi ini dia merasa keleyengan sepertinya tekanan darah nya yang rendah.

"Mau mandi bareng nggak?" tanya Sena dengan nada menggoda.

"Oppa mau?" tanya Azmya balik.

"Jangan ditanya lah, mau banget, namanya juga pengantin baru." Sena tertawa kecil sambil menggendong tubuh Azmya dan membawanya ke kamar mandi.

~ ~ ~ ~ ~

Sore itu Azmya dan Sena check out dari hotel dan menuju rumah singgah mamih papihnya di Tangerang untuk menyusul Rafael. Sepanjang perjalanan menuju ke tujuan. Sena tak henti-hentinya memandang kagum istrinya. Seolah dia mendapatkan sesuatu yang spesial tanpa diduga dia dapatkan. Sementara Azmya terlihat menyandarkan kepalanya ke jendela dengan lautan pemikirannya sendiri.

"Aku sudah pesan tiket honey moon kita ke Korea." Sena memecahkan keheningan dengan memberikan sebuah info yang membuat Azmya langsung menoleh ke arahnya.

"Korea, bukan ke Eropa?" tanya Azmya pura-pura kecewa.

"Sekalian berkunjung ke keluargaku di sana, bertemu dengan halmeoni dan halaboeji (nenek dan kakekku)," Sena menjelaskan.

"Kamu mau pergi keliling Eropa?" tanya Sena sambil tersenyum. Sepertinya apa pun permintaan Azmya akan dia kabulkan demi Azmya.

"Tidak juga Oppa, kemana saja suamiku mengajak aku ikut," jawab Azmya bijak. Sena tertawa kecil mendengar ucapan Azmya.

"Kenapa Oppa tertawa?" tanya Azmya aneh.

"Ternyata kesampean juga aku dipanggil 'suamiku' sama kamu." Sena jadi teringat dulu Azmya sering memanggilnya dengan sebutan Om.

Azmya hanya tersipu malu Sena kembali mengungkit itu lagi.

"Oppa apa boleh Rafael ikut ke sana?" tanya Azmya kemudian merasa tidak enak kalau harus meninggalkan Rafael untuk berbulan madu.

"Tentu saja, aku sudah pesan tiket pesawat untuk 3 orang ke sana," jawab Sena menenangkan Azmya.

"Maaf suamiku, kita bulan madu sambil bawa anakku."

"Wooo, tenang saja Rafael itu juga anakku. Ngomong-ngomong kamu menggemaskan memanggilku dengan kata suamiku, kedengarannya bikin aku jadi kepengen meluk kamu, cuma sayang aku lagi nyetir." Kata Sena geregetan campur senang mendengar Azmya lagi-lagi menggodanya dengan sebutan suamiku.

"Fokus menyetir suamiku, nanti kamu bisa nabrak orang!" seru Azmya centil memanggil suamiku lagi.

"Please deh, sekarang kamu lagi godain suamimu ya, awas saja kamu nggak bakal bisa lepas kalau aku berhenti menyetir." Teriak Sena geregetan menahan gemasnya melihat Azmya yang mencoba menggodanya yang sedang memegang setir.

Azmya hanya tersenyum geli melihat Sena begitu lucu saat dia mencoba fokus dengan mobilnya. Berusaha untuk tidak tergoda dengan tingkah Azmya yang menggemaskan dan menggodanya terus dengan memanggilnya 'suami'.

~ ~ ~ ~ ~

Keesokan harinya Azmya Rafael dan Sena sudah berada di bandara Soetta untuk boarding pass tiket pesawatnya. Mereka bertiga akan liburan ke Seoul sambil berbulan madu di sana. Azmya memang sudah mengajukan cuti selama dua minggu. Kalau Sena sih tidak usah ditanya, dia kan Presdirnya. Jadi dia itu bebas mau kemana saja tanpa takut dipecat.

"Mommy, Tante Akira video call." Kata Rafael mengejutkan Azmya yang sedang duduk melamun di kursi tunggu. Dengan sigap Azmya langsung meraih ponsel yang sedang diotak-atik anaknya itu.

"Haaaiiii, kalian sedang apa?" tanya Akira di sana.

"Kami di bandara, siap-siap ke Seoul." Azmya menjawab dengan antusias.

"Wah kalian bisa sekalian liburan, aku iriii pengen liburan ke sana juga."

"Tante harus nyusul ya ke sana, Rafael tunggu lho." jawab Rafael.

"Hmmm, andaikata bisa mengajukan cuti, ya sudah have fun ya kalian di sana, salam untuk Sena. Jangan lupa kirim foto-foto kalian yang keren di sana!" seru Akira.

"Oke, see you next week in Tokyo, byeee."

Sena pun datang setelah memboarding pass tiket mereka. Kemudian mereka pun langsung berjalan menuju area gerbang keberangkatan luar negeri. Rafael tampak sangat bersemangat sampai-sampai dia menabrak seseorang yang kebetulan berpas-pasan dengan mereka. Laki-laki itu bertopi Beanie dan berkaca mata hitam

"I am sorry sir," ucap Rafael sopan meminta maaf pada seorang laki-laki yang dia tabrak. Azmya pun buru-buru menghampiri dan mengucapkan permohonan maaf.

"Its okay Son, are you okay?" tanya lelaki itu pada Rafael dengan membungkukkan badannya. Tubuhnya yang jangkung tidak bisa melihat Rafael di depannya.

"Forgive my child Mr-?" ungkap Azmya namun laki-laki itu segera membuka kaca matanya karena terkejut melihat Azmya.

"Azmyassi?" seru laki-laki itu memanggil namanya.

"Lee Do Hwa, na-!" Azmya sungguh kaget melihat kedatangan seorang Lee Do Hwa ke Jakarta. Azmya melihat sekelilingnya mencari tahu apakah Lee Do Hwa bersama anggota Seven-F lainnya.

"Siapa sayang?" tanya Sena pun menghampiri mereka.

Pandangan Lee Do Hwa semakin terkejut dengan kedatangan Sena. Dia merasa shock sampai tidak bisa berkata apa-apa. Lee Do Hwa pun memandang wajah Rafael, Azmya dan juga Sena secara bergantian. Lee Do Hwa tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya atas kemunculan Azmya dengan seorang anak dan seorang laki-laki.

Dia sudah menikah, dan punya anak.

Lee Do Hwa pun tersenyum kecut melihatnya. Dia pun kemudian meraih ponselnya kemudian dia meminta Azmya untuk memotret anaknya Rafael. Karena dia merasa Rafael itu sangat lucu dan menggemaskan. Azmya pun dengan senyuman terpaksa mengizinkan Lee Do Hwa.

Kemudian Do Hwa menjelaskan kalau dia ke Jakarta ada urusan bisnisnya. Setelah berhenti di dunia hiburan. Do Hwa mengaku kalau dia sedang mencoba bisnis tentang travel wisata Asia. Tentu saja Azmya percaya itu. Dan Sena pun karena merasa cemburu Azmya akrab dengan Do Hwa mencoba mengajaknya untuk segera pergi ke pesawat. Dia pun meraih Rafael dan menuntunnya sementara tangan sebelahnya mendorong koper.

"Baiklah kita harus berpisah lagi, sampai ketemu lagi Do Hwa-ya!" seru Azmya.

"Azmyassi, apa kau tidak tahu keberadaan Rjun Hyung?" tanya Do Hwa tiba-tiba saja membuat Azmya tersentak.

"Aku tidak tahu." Hanya itu jawaban yang mampu Azmya katakan. Dia merasa sedih. Pasti Do Hwa juga merasa kehilangan dan merindukan dia.

Sena pun segera memanggil Azmya dari kejauhan untuk segera menyusul.

"Aku pergi, suamiku sudah memanggil!" kata Azmya sambil berlalu melambai-lambaikan tangannya.

"Where are you going ?"tanya Do Hwa.

'Seoul." Teriak Azmya di kejauhan sambil melambai-lambaikan tangannya pada Lee Do Hwa.

Lee Do Hwa pun terlihat sedih dan kecewa melihat Azmya pergi. Dia mengusap-ngusap wajahnya dan membanting tangannya ke udara pertanda dia merasa kesal.

"Hyung, bagaimana aku bisa menyampaikan ini semua padamu, dia sudah menikah bahkan mempunyai anak, malangnya kau Hyung," gumam Lee Do Hwa.

"Tugas yang kau berikan pada ku untuk ke sini, ternyata sekarang dia malah pergi ke Seoul."

Lee Do Hwa pun segera meraih ponselnya dan mengetik sebuah pesan. Setelah itu dia pun melangkah ke bagian pelayanan pembelian tiket. Dia harus kembali lagi ke Seoul. Karena sebenarnya dia ke Jakarta atas permintaan Jun untuk mencari keberadaan Azmya.

Bersambung


next chapter
Load failed, please RETRY

ของขวัญ

ของขวัญ -- ได้รับของขวัญแล้ว

    สถานะพลังงานรายสัปดาห์

    Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
    Stone -- หินพลัง

    ป้ายปลดล็อกตอน

    สารบัญ

    ตัวเลือกแสดง

    พื้นหลัง

    แบบอักษร

    ขนาด

    ความคิดเห็นต่อตอน

    เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C50
    ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
    • คุณภาพงานเขียน
    • ความเสถียรของการอัปเดต
    • การดำเนินเรื่อง
    • กาสร้างตัวละคร
    • พื้นหลังโลก

    คะแนนรวม 0.0

    รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
    โหวตด้วย Power Stone
    Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
    Stone -- หินพลัง
    รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
    เคล็ดลับข้อผิดพลาด

    รายงานการล่วงละเมิด

    ความคิดเห็นย่อหน้า

    เข้า สู่ ระบบ