Gyeong Hana yang melihat ekspresi Park Chunghee pun tertawa renyah, "Ada apa denganmu? Apa kau memikirkan sesuatu?"
Park Chunghee memaksakan senyuman, dan menggeleng pelan.
Gyeong Hana terpaku sesaat. Ketika ia memandang wajah Park Chunghee lebih lama, ia melihat kelembutan di wajahnya adalah sesuatu yang murni dari dalam dirinya, seakan-akan kemurnian itu telah disucikan oleh tangan dewa dari surga. Ia tidak pernah menduga bahwa perasaan bersalah perlahan-lahan muncul di hatinya.
Ia pun merasa yakin bahwa ia tidak benar-benar membencinya, kecuali si bajingan yang bersamanya.
"Gyeong Hana, kau bilang, kau baru saja putus dengan kekasihmu, apa yang terjadi?" Park Chunghee bertanya hanya karena ia ingin mengisi keheningan mereka. Ia tidak sungguh-sungguh ingin mengetahuinya.
Gyeong Hana tersenyum. ia menghela napas panjang dan berbicara, "Panggil aku Hana. Kita sudah saling kenal cukup lama, bukan?"
"..."