"Emm, by the way mas Dirga suka ya sama kak Marsha tadi?" Mendadak tangis Dinar berhenti. Ternyata air matanya hanyalah air mata buaya, jurus andalan yang sudah ketinggalan jaman.
"Mungkin."
"Bukannya mas Dirga suka sama kak Amanda?"
"Itu dulu. Lagian Amanda kan sukanya sama Arya?"
"What's?" Dinar melongo mendengarnya. Seingatnya kakaknya dulu terlibat cinta segitiga antara Dirga,Lina dan Amanda saat amanda masih menyamar sebagai Adam. Dan ternyata Amanda lebih memilih Arya pemuda berwajah timur tengah.
"Mas Dirga pasti kalah saing ya??"
"Udah jangan cerewet! Kita udah hampir sampai. Kalau gak mau aku aduin ke ayah, lebih baik kamu mulai merangkai kata terbaik sebagai alasannya." Dirga memberi ancaman.
"Huuh.." Dinar mendengus kesal yang malah di sambut tawa nakal kakaknya.
***
"Apa tadi papa benar benar serius? Ta.. tapi kenapa?"
"Bukankah ini yang kau harapkan?"
"Tapi.. kenapa papa bisa tiba tiba berubah seperti ini?"