Dengan jarak sedekat ini Arya bisa menikmati kecantikan dan mengagumi mata indah favoritnya. Keheningan membuat dirinya ingin mendapatkan lebih. Ia merunduk semakin rendah mengincar benda ranum berwarna pink kemerahan milik Amanda.
Amanda sendiri begitu kaget dengan bibir Arya yang tiba tiba menempel pada bibirnya. Ia hanya berkedip kedip namun tak menolak. Perlahan justru matanya terpejam menikmati sensasi yang tercipta. Aliran darahnya terpacu dengan cepat membuat jantungnya berdegup kencang. Rasa gelinyar aneh menyebar di seluruh tubuhnya dan bermuara pada satu titik di bawah perutnya. Ia begitu terlena dengan ciuman Arya.
Arya mencecap bibir Arya dengan sangat lembut dan mesra. Bibir Amanda yang sedikit terbuka membuat lidah nakal Arya masuk lebih dalam melumatnya lebih dalam bahkan tak ayal mencecap dan menyedotnya.