Setelah memukul belakang leher Hannah dan membuatnya pingsan, Randika menaruhnya di tanah. Setelah itu Randika berbalik dan menatap Tom yang berwajah bangga itu.
"Apa kamu merasa masih bisa menang?" Tanya Randika dengan nada dingin.
"Yang akan keluar hidup-hidup dari tempat ini hanyalah aku." Tom tersenyum dingin. Meskipun kaki kanannya patah, dia berdiri hanya dengan satu kaki.
Namun pada saat ini, Randika merasa ada lubang hitam di dalam tubuhnya. Kekuatan misterius di dalam tubuhnya dan tenaga dalamnya bagaikan terhisap keluar dari tubuhnya dan dia merasa lemas sekali. Pisau yang menancap di jantungnya itu mulai menguras tenaganya.
"Sepertinya akulah yang menang." Tom kembali tertawa.
Randika merasa bahwa seluruh dunia ini berbuah menjadi hitam, tetapi amarahnya semakin bertambah besar dan membuatnya tetap tersadar.
"Yang mati adalah kamu!"