Ketika mendengar anak itu berteriak pada ibunya, Randika dan Elva langsung merasa malu.
Kata-kata anak itu benar-benar terdengar ambigu.
Mereka berdua menatap mata satu sama lain lalu memalingkan wajah mereka secara bersamaan.
Posisi mereka benar-benar canggung. Randika menyadari bahwa mereka pada dasarnya telah berpelukan.
"Hahaha, anak kecil memang polos ya." Randika tersenyum kemudian melepas Elva dari genggamannya. Dia lalu berjalan menuju pintu.
"Kamu ini bisa saja, lain kali kalau orang tuamu bergulat lebih baik kamu pura-pura tidur saja." Randika mencubit pipi anak itu dan pergi dari gedung tersebut.
Melihat sosok Randika yang menghilang, Elva mendengus dingin. Bisa-bisanya dia dipermainkan lagi sama Randika.
Melihat Leo yang masih tidak sadarkan diri berbaring dengan tenang, Elva makin marah dan menendangnya beberapa kali.
Jika bukan karena Leo, dia tidak akan diperlakukan seperti itu oleh Randika.
.............