"Aku berada di dekat kolam renang kemarin kak. Cepatlah ke sini!" Suara Hannah benar-benar seperti orang yang menangis sedih.
"Tunggu aku!" Randika langsung menutup teleponnya dan langsung berlari menuju lokasi.
Tak lama kemudian, Randika sudah berada di tempat pertemuan dan Hannah menunggu di depan pintu.
"Han, kamu baik-baik saja? Siapa yang melabrakmu?" Randika bertanya sambil terengah-engah. Mana bajingan yang berani mengganggu keluarganya?
Namun, aksi ini hanya agar dia terlihat keren dan peduli saja. Mungkin teman-teman perempuannya akan kepincut dengan kepedulian dirinya itu.
Sudah, sudah, hentikan khayalanmu Randika!
"Kak!" Melihat Randika, muka Hannah bukannya terlihat menangis malah terlihat seperti orang kesal.
"Jangan khawatir, aku sudah di sini! Sekarang kasih tahu aku kejadiannya." Randika sebenarnya sedikit cemas dengan adik iparnya ini. Bunga cantik seperti dirinya itu bisa jadi bahan penindasan oleh perempuan lain ataupun jadi rebutan para lelaki.