»Kantor Star Magazine«
Sesaat kemudian Nana sampai di kantor. Nana merasa sangat bahagia bisa kembali ke pekerjaan yang dia sukai meskipun dia harus membelinya dengan menjadi pelayan Lion selama 3 bulan.
"Nana, bisakah kamu ke ruanganku sebentar? " pinta Lee joon yang baru sampai di kantor dan langsung mendekat kearah meja Nana.
Nana mengangguk. "Siap bos"
Lee Joon tersenyum, setelah itu dia langsung masuk ke ruangannya di ikuti oleh Nana di belakangnya.
"Silahkah duduk..! "Joon langsung mempersilahkan Nana duduk.
Nana duduk dengan patuh, setelah itu dia menatap Lee Joon dengan ekspresi yang rumit.
"Ada apa bos meminta saya ke ruangan bos? " tanya Nana setelah duduk di seberang Joon dengan ekspresi heran.
Joon menarik nafas, kedua tanganya di taruh diatas meja, dan tatapanya menyala kearah Nana "Khemmm...saya ingin kamu melanjutkan tugasmu untuk mewawancarai tuan Lion.!"
Mata Nana terbelalak dan tidak habis fikir kenapa Lee Joon masih ingin melanjutkan wawancara itu, apakah dia tidak belajar dari kesalahan kemarin?.
"Maaf bos, tapi saya tidak bisa, jika bos ingin mempertahankan perusahaan ini maka jangan libatkan saya lagi dengan Siluman bebek itu" ucap Nana.
Joon menjepit alisnya. "Siluman bebek? "
Nana benar-benar keceplosan dan mencoba, mengklarifikasi ucapanya. "Maksud saya tuan Lion, tadi saya cuman keingat seekor bebek yang makan dengan lahap seperti siluman.. tuinnnggggg.... langsung ilang, makanya keceplosan. "
'Untung saja aku bisa membuat alasan semoga saja bos Joon tidak curiga'. Batin Nana ketika memalingkan wajahnya dari Joon.
"Ohh... tapi bukankah kamu cukup dekat dengan Lion?" lanjut Joon mencoba menyelidiki sesuatu.
Nana kembali menengok kearah Joon, dia ngoceh pelan "Dekat dari hongkong... yang ada mau nyekik terus kalau lihat dia"
"Kamu bilan apa tadi?"Joon bingung melihat Nana yang terlihat ngomong sendiri.
"Aaahhh... tidak apa-apa.. saya cuman teringat sesuatu aja tadi he " sanggah Nana.
Joon berdiri dari duduknya sambil berkata, "Oke, jika kamu tidak mau mewawancarai tuan Lion lagi saya maklum, tapi saya akan memberikan kesempatan terakhir buat kamu, jika tidak silahkan kembali ke Indonesia untuk menerima surat pemecatanmu! "
Nana terkejut seraya berkata dengan semangat. "Selama itu bukan mewawancarai tuan Lion, saya pasti akan melakukannya dengan baik, sekarang bos bisa mengatakan tugas apa selanjutnya? "
"Baiklah, tugas berikutnya adalah mewawancarai Ceo dari sebuah perusahaan game online yang terkenal, tapi masalahnya Ceo perusahaan ini sangat misterius ada beberapa staf kita yang gagal menemuinya, bagaimana apa kamu berani ? " tanya Joon.
Nana kembali tercengang, dia mulai heran kenapa Joon begitu kejam padanya, apa karena dia anak baru makanya Joon mengujinya habis-habisan? kemarin Ceo yang bengis dan kurang ajar, tapi sekarang Ceo misterius, kali ini apa lagi yang akan terjadi?.
"Saya akan coba" jawab Nana dengan sedikit keraguan dalam hatinya.
"Baguslah, tapi kali ini kamu harus berhasil sebab pekerjaanmu dan kesuksesan edisi terbaru kita menjadi taruhannya"
"Ini dokumen yang berisi tentang semua informais Ceo itu, meskipun lebih banyak kurangnya di karenakan dia benar-benar menutup informasi pribadinya, tapi informasi ini cukup membantumu, dan kamu bisa menemukan dia di kantornya" lanjut Joon sambil menyerahkan dokumen pada Nana.
Nana menatap Joon dengan ekspresi rumit.
"Apakah bos yakin memilih saya lagi untuk berurusan sama Ceo seperti ini?, bukankah ada senior Hyiorin yang lebih berpengalaman?"
"Saya punya tugas lain" tiba-tiba Hyorin muncul dari balik pintu.
Nana dan Joon langsung menengok kearah Hyorin, "Anak baru sebaiknya kamu fikirkan caranya karena jika kamu gagal maka siap-siaplah untuk membereskan barang-barangmu dan kembali ke negaramu"
Dari tatapan Hyorin, Nana mulai merasakan kalau dia tidak menyukainya. "Saya akan berusaha semampu saya"
Hyorin tersenyum pahit, "Oh ya?, tapi sayangnya aku tidak yakin karena setauku Ceo ini lebih aneh dari Ceo KI Grup, jika beberapa staf senior gagal bagaimana denganmu yang hanya anak baru? "
Nana sedikit terpicu mendengar perkataan Hyorin yang meremehkannya, tanpa berkata apapun, Nana menarik nafas panjang setelah itu memberi hormat pada Joon dan Hyorin, segera setelah itu dia bergegas keluar dari ruangan Joon dengan ekspresi yang aneh tanpa mengatakan apapun.
"Apa kamu di berikan tugas berat lagi? " tanya Min Ah yang sedari tadi bingung melihat ekspresi Nana.
Nana menatap Min Ah dengan sedih. "Kamu bisa menebaknya sendiri"
"Apa lagi kali ini? " tanya Min Ah.
"Wawancara dengan salah satu Ceo dari perusahaan game online" jawab Nana dengan suara lemah.
"Apa?, kenapa harus mengirimmu, bukankah bos tau betul kalau beberapa kali kita gagal menemuinya, jadi bagaimana mungkin kamu bisa? terlebih kamu baru di negara ini" ucap Min Ah dengan ekspresi khawatir.
Mendengar perkataan Min Ah, Nana semakin resah namun dia harus berfikir keras agar bisa menemukan cara jitu untuk bisa berhasil dalam tugas ini.
"Yang sabar ya, tapi kamu harus yakin kalau kamu pasti bisa kali ini" Min Ah mencoba menyemangati Nana meskipun dia ragu.
Nana tersenyum pahit kearah Min Ah, dia bersyukur selain Yuri masih ada Min Ah yang mau menjadi temannya di negara asing ini.
Setelah berbicara dengan Min Ah, Nana duduk di bangkunya sambil menatap layar komputernya, tiba-tiba Yuri datang mengagetkanya.
"Woeee...My Nana bengong aja he he... "
Nana melirik Yuri dengan malas, sungguh dia benar-benar tidak kaget dengan ulah Yuri.
"Mmm ada apa dengan tatapan itu? "Lanjut Yuri lagi.