Yun Hua memegangi wajahnya dan berbaring di dadanya tanpa mau bangun lagi.
Air matanya mengalir tanpa bisa dihentikan.
Benar-benar...
Menyebalkan!
Awalnya dia tidak ingin berpikir terlalu banyak, tapi pria ini malah mengatakannya.
Bo Siqing tidak mengatakan apa-apa. Satu tangannya membelai lembut rambut panjangnya, tangan satunya menepuk lembut punggungnya.
Di dalam kamar ada pemanas. Bo Siqing hanya mengenakan kemeja tipis. Yun Hua yang sangat takut dingin juga hanya mengenakan sweter tipis.
Dia berbaring di dadanya, air matanya yang panas membasahi dadanya, dan perlahan-lahan menjadi dingin.
Air mata itu seakan menembus kulitnya dan langsung mencapai jantungnya.
Jantungnya dicengkeram erat, seolah-olah untuk berdetak saja menjadi sangat sulit.
Dia tahu Yun Hua mengerti, juga tahu bahwa dia bukanlah gadis yang tidak bijaksana. Dia hanya sedih, dia hanya membutuhkan sedikit waktu...