Zulfa duduk di taman rumah sakit, hari ini mendung jadi tidak nampak cahaya matahari yang akan membakar kulit. Hari ingin beranjak sore, namun belum menyentuh waktu ashar.
Hembusan angin menyapa permukaan kulit Zulfa yang berpori-pori samar, tekstur wajah yang diinginkan para wanita, semua ada di wajahnya. Tapi tunggu, ini bukan berbicara mengenai fisik karena semua fisik itu sempurna karena tergantung bagaimana cara kita memandang dan bersyukur.
Satu hembusan napas berat keluar dari dalam mulutnya, seolah-olah tengah menghalau pikiran yang mulai bercabang seperti ingin menciptakan suatu yang membuatnya kembali berpikir keras.
"Kamu ngapain disini? Udah mau hujan loh, nanti gak keburu kalau lari."
Terdengar suara bariton yang langsung menyapa tepat di indra pendengaran Zulfa, membuat wanita ini langsung menolehkan kepala ke sumber suara. Mendapati Kevin yang sedang berjalan supaya lebih mendekat lagi ke arahnya.
Halo semua!
Maaf ya udah jarang update, aku lagi ngurus novel satunya, sekali lagi maaf banget. Aku update karena ada yang minta dan aku juga kebetulan punya waktu lebih luang untuk hari ini.