Sakit.
Perih.
Pilu.
Dan terpuruk.
Lebih tepat hidupnya tak berarti.
Itu yang di rasakan oleh Sean ketika dia merasakan kehampaan tanpa Jessi dalam satu bulan ini.
Dia tidak bisa menelepon atau sekedar memberi pesan singkat untuk Jessi.
Jessi telah mengganti no ponselnya, dan tidak bisa di hubungi. Sepertinya satu bulan ini Jessi sangat menghindar dari Sean.
Sean sendiri semakin terasa tersiksa oleh sikap Jessi yang mendiamkanya selam satu bulan ini. Sean sangat ingin bertemu dengan Jessi.
Pekerjaan Sean sangat banyak. Dia harus melihat posisi Jesdi sedang shooting di mana, dan Sean harus mengejarnya. Tetapi kini dia tidak bisa meninggalkan shootingnya. Tidak ada rasa bahagia di hati Sean setelah Jessi memutuskanya. Tidak pernah ada senyum lagi di bibir Sean. Hanya lamunan-lamunan semu yang terlihat di wajah Sean.