Jeremi mendorong dada Wili dengan spontan seraya berkata, "Anda bicara apa sih!" geram Jeremi merasa tidak bisa lagi membendung emosinya.
Wili pun tak tinggal diam, dia segera membalas dorongan Jeremi dengan telapak tangannya.
"Eh anda tidak udah ikut campur ya!" murka Wili.
"Sudah, Wil." Jeni mecegah emosi Wili.
"Mas Jeremi tolong jangan marah," ucap Jeni kepada Jeremi.
Dua orang lelaki yang tampak marah itu saling melemparkan tatapan murka. Terbakar emosi saling melayangkan tatapan nanar penuh ambisi ingin saling memukul.
"Saya akan jelaskan! Mohon dengarkan penjelasan saya dulu. Kalian berdua diam!" pinta Jeni sedikit tegas dengan nada suara yang tinggi agar kedua lelaki yang tengah berseteru itu diam dan menurut.
"Jelaskan sekarang!" pinta Wili tanpa sedikit pun memalingkan tatapan sinisnya pada Jeremi.