Jeni terkapar. Lukanya tidak begitu parah, hanya kakinya sedikit terkilir. Sepertinya saat ini Jeni akan kesulitan untuk berjalan. Beruntung ada beberapa orang yang berada di area situ membantu mengangkat tubuh Jeni yang tertimpa motornya. Salah seorang pejalan kaki malah membantu mengurut kaki Jeni yang terkilir.
"Aww! Pelan-pelan, Bapak. Saya tidak kuat! Jangan kencang-kencang," lirih Jeni merintih kesakitan saat kakinya diurut oleh seorang pejalan kaki yang membantunya.
"Iya, Mba. Sedikit lagi," balas seorang bapak-bapak yang membantu Jeni.
"Aduh! Sakit!"
Andai bukan wanita dewasa tentu Jeni bisa menangis dan meraung kesakitan. Entah kenapa sial sekali nasibnya. Beberapa kali sudah mengalami kecelakaan bahkan dahulu hampir merenggut nyawanya.
"Sudah, Mba. Tapi jangan digerak-gerakan dulu ya. Satu dua hari sepertinya akan memar," jelas bapak-bapak yang menolong tadi.
"Iya, Bapak." Jeni mengucapkan rasa terima kasihnya.