ดาวน์โหลดแอป
6.66% Jatuh Cinta Dengan Pangeran Bodoh / Chapter 18: TERTANGKAP BASAH

บท 18: TERTANGKAP BASAH

BAB 18 : TERTANGKAP BASAH.

Mulai dari hari ini, kediaman Chunshi mulai dilakukan perubahan besar setelah kedatangan Bai Xue Jian. Tempat tinggal yang awalnya kumuh dan tidak terawat, kini mulai rajin dibersihkan. Bahkan dilakukan beberapa perbaikan dan membangun beberapa paviliun baru untuk mengisi kediaman yang masih kurang untuk tempat tinggal itu.

Kamar Helian Qi juga dibangun ulang, diperbesar lagi supaya Sang Pangeran Xuan bisa lebih leluasa ketika bermain. Di seberang kamarnya, dibangun juga satu kamar lagi untuk Bai Xue Jian.

Bai Xue Jian tidak ingin tinggal satu kamar dengan suaminya. Jadi dia membangun satu kamar lain yang berdekatan, supaya jika terjadi bahaya dia bisa langsung melindungi Pangeran Xuan suaminya.

Beberapa hari sudah mulai berlalu, tidak ada lagi pelayan yang tidak menghormati Helian Qi. Mereka semua patuh dan tunduk pada Pangeran Xuan meskipun bodoh. Itu semua dilakukan semata-mata untuk keselamatan nyawa sendiri. Takut kalau Bai Xue Jian akan memenggal kepala mereka seperti pelayan sebelumnya.

Kamar Helian Qi.

"Pangeran, Kaisar Hui sehat bukan karena obat dari tabib Fan Bai, melainkan diobati oleh Jenderal Xue."

Di dalam sana, pengawal bayangan Helian Qi sedang melaporkan semua kejadian di luar pada tuannya.

Sudah beberapa hari dia tidak datang melapor karena sejak kedatangan Bai Xue Jian kediaman Chunshi dijaga sangat ketat. Jika melakukan kesalahan sedikit saja, Feng Yun pasti akan tertangkap oleh Bai Xue Jian dan penyamaran Helian Qi sebagai Pangeran bodoh pasti akan terbongkar juga.

"Sudah kuduga."

"Baiklah, beberapa hari ini sebaiknya diam dan jangan bertindak. Aku ingin melihat apa yang akan dilakukan Bai Xue Jian selanjutnya?!"

Wush ...

Setelah mendengar tuannya tidak memberikan perintah apa pun, Feng Yun segera lekas pergi meninggalkan kamar itu dengan kecepatan kilat.

***

Setelah keluar dari kamar tuannya, Feng Yun ingin meninggalkan kediaman Chunshi lewat jalur udara. Dia mengendap-endap di atas atap sambil memantau penjagaan ketat yang ada di kediaman ini.

"Semenjak ada Jenderal Xue, aku benar-benar tidak bisa keluar masuk dengan leluasa," gerutu Feng Yun di dalam hatinya.

Tubuh pria ini sekarang sedang membungkuk sejajar dengan salah satu sisi atap bangunan. Di depan matanya, adalah pintu gerbang keluar kediaman Chunshi ini. Hanya tinggal menggunakan teknik meringankan tubuh, dia bisa terbang di udara dan melewatinya.

Namun yang jadi permasalahannya adalah penjagaan di sana begitu ketat. Jika saja ceroboh, pasti akan tertangkap oleh para pengawal yang dibawa Jenderal Xue itu.

Feng Yun tidak kehilangan akal. Dirinya berinisiatif untuk membuat para penjaga lengah dengan cara mengusik penjagaan mereka.

Sebuah batu dia lemparkan ke ujung semak-semak.

Srek srek ...

"Siapa di sana?!"

"Cepat periksa!"

Benar saja, cara yang dilakukan Feng Yun benar-benar membuat penjagaan di depan pintu gerbang menjadi terusik. Beberapa pengawal memeriksa tempat dimana munculnya suara tadi.

Penjagaan di depan gerbang menjadi lengang. Inilah kesempatan paling bagus bagi Feng Yun untuk melompat keluar dari kediaman Chunshi.

Pria itu mulai terbang di udara dengan menggunakan teknik beladiri meringankan tubuh. Tanpa suara dan berpakaian serba hitam, di malam yang gelap ini tidak aa yang menyadari keberadaannya yang sedang melayang di udara.

Wuussshh ...

Jleb!

Hanya beberapa langkah lagi tapi tiba-tiba ada sebuah anak panah yang melesat di udara dan tepat mengenainya kaki kanan Feng Yun.

Pria yang menggunakan teknik meringankan tubuh itu jadi tak seimbang di udara. Kakinya tertancap anak panah yang entah datang dari mana.

Feng Yun akhirnya terjatuh di tengah-tengah halaman kediaman Chunshi. Dia mulai mengerang kesakitan kala merasakan darah yang terus mengalir dari kaki kanannya yang terkena tusukan anak panah.

Tak tak tak ...

Tiba-tiba sekelompok prajurit bersenjata mulai membuat lingkaran mengelilingi Feng Yun yang ada di tengah-tengah halaman aula. Para prajurit itu menodongkan pedang mereka dan menatap tajam ke arah Feng Yun.

Feng Yun yang merasa dirinya terkepung, menarik anak panah yang menancap di kakinya dan mulai bangkit berdiri. Dia juga tidak lupa mengeluarkan pedang tajam yang ada di tangan kirinya, melakukan perlindungan diri.

"Berhenti!"

Tiba-tiba ada suara wanita yang terdengar berat dan tegas. Para pengawal yang tadi membuat lingkaran kini memberikan jalan untuk si wanita itu berada ke tengah-tengah.

"Jenderal Xue?!"

Feng Yun tampak panik juga gugup kala melihat seorang wanita dengan sepasang mata giok biru semakin mendekat pada tempatnya berdiri.

Pria yang menutupi separuh wajahnya dengan topeng itu padahal sudah sangat berhati-hati agr tidak tertangkap oleh penjagaan ketat di kediaman Chunshi ini. Namun tetap saja dirinya gagal dan akhirnya ditangkap langsung oleh Jenderal Xue.

"Siapa kau?!" tanya Bai Xue Jian.

Wanita itu menatap tajam Feng Yun sambil menggenggam sebuah busur panah di tangan kirinya. Tampaknya orang yang memanah tepat mengenai kaki Feng Yun tidak lain adalah Bai Xue Jian sendiri.

Berarti sudah dipastikan kalau Bai Xue Jian telah mengetahui sosok pria misterius ini dan akhirnya menangkap basah sendiri pria tersebut.

Bidikannya panahnya benar-benar sangat tepat hingga membuat Feng Yun kehilangan keseimbangannya dan terjatuh. Bai Xue Jian kini penasaran dengan identitas pria misterius itu dan kini mulai menginterogasinya.

"Apa yang kau lakukan di kamar Pangeran Xuan tadi?!" tanyanya lagi dengan suara yang semakin lantang.

Tanpa pikir panjang Feng Yun langsung berlutut di hadapan Bai Xue Jian sambil menancapkan pedang tajamnya ke tanah.

"Saya Feng Yun. Saya adalah prajurit bayangan yang khusus menjaga Pangeran Xuan," jawab Feng Yun sambil mengepalkan kedua tangannya ke depan memberi hormat.

"Prajurit bayangan?" Bai Xue Jian tampak masih ragu dengan jawaban yang diajukan Feng Yun. Pria misterius yang ia tangkap ini masih belum sepenuhnya membuat Bai Xue Jian percaya padanya.

"Benar. Jika Jenderal ingin menanyakan hal yang lain, bisakah bicara di tempat lain? Saya tidak ingin identitas sebagai prajurit bayangan Pangeran Xuan jadi terbongkar," pinta Feng Yun.

Bai Xue Jian tampak masih ragu. Dia diam sesaat sebelum akhirnya mengizinkan apa yang diminta Sang prajurit bayangan tersebut.


next chapter
Load failed, please RETRY

ของขวัญ

ของขวัญ -- ได้รับของขวัญแล้ว

    สถานะพลังงานรายสัปดาห์

    Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
    Stone -- หินพลัง

    ป้ายปลดล็อกตอน

    สารบัญ

    ตัวเลือกแสดง

    พื้นหลัง

    แบบอักษร

    ขนาด

    ความคิดเห็นต่อตอน

    เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C18
    ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
    • คุณภาพงานเขียน
    • ความเสถียรของการอัปเดต
    • การดำเนินเรื่อง
    • กาสร้างตัวละคร
    • พื้นหลังโลก

    คะแนนรวม 0.0

    รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
    โหวตด้วย Power Stone
    Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
    Stone -- หินพลัง
    รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
    เคล็ดลับข้อผิดพลาด

    รายงานการล่วงละเมิด

    ความคิดเห็นย่อหน้า

    เข้า สู่ ระบบ