ดาวน์โหลดแอป
57.14% Jalan Cerita hidupku / Chapter 8: PERPISAHAN 2

บท 8: PERPISAHAN 2

Malam itu, Joe sangat merasa bersalah atas apa yang telah dia lakukan. Dia tidak menduga akan menjadi seperti ini. Joe hanya menangis dan terus menangis dikamarnya. Dia terus saja memikirkan valen, sampai akhirnya dia terlelap.

Keesokan harinya, waktu dia ingin berangkat ke sekolah, Ibunya sudah menunggu di depan dengan tatapan sedikit marah.

"ayo, sini bunda anter kamu kesekolah sekarang...ngga ada bolos-bolos lagi. Paham Joe!!!!!" ucap Ibunya dengan sedikit nada tinggi.

Joe hanya terdiam dan menunduk di sepanjang jalan. Dia masih memikirkan tentang Valen. Disekolahpun juga sama seperti itu. Saat dikelas, dia teringat akan seseorang disebelahnya, yang selalu mengganggu dan menjahilinya. Walaupun setiap hari tidak ada perubahan, itu tidak mengurangi semangat valen untuk mendekat dan berteman dengan Joe.

Disatu sisi, Valen yang mengurung dirinya dikamar sejak kemarin, setelah mendengar kata-kata dari Ibu Joe, hanya bisa terdiam dan tak bisa lagi melakukan apapun. Waktunya hanya tinggal hari ini dan besok. Valen terus berpikir bagaimana cara agar dia bisa menemui Joe walaupun sekali saja, untuk mengucapkan selamat tinggal. Sampai muncul Ide itu. Valen langsung menyiapkan segala sesuatu dari idenya tersebut. Dia yakin bahwa nanti malam dia akan bertemu dengannya.

"dengan seperti ini, aku akan bisa menemui Joe nanti malam. Harus disiapkan sekarang nih." kata Valen sambil bersemangat.

Saat pelajaran terakhir telah selesai, Handphone Joe berbunyi. Ternyata itu pesan dari Valen.

VALEN : Joe kita akan bertemu nanti malam :)

JOE : haaahh nanti malam (°o°)

VALEN : Iya tunggu saja OK...

JOE : Tapi bagaimana aku bisa keluar untuk menemui mu (>o<)

VALEN : Tenang saja kau tidak perlu keluar...

JOE : Tapi kan...

VALEN : ngga ada tapi-tapi...ok, Bye.

JOE : (-_-)...

Joe bingung, bagaimana valen nanti kerumah. Ibunya pun sudah melarang dia untuk menemui Joe. Terus saja begitu, Joe berpikir hingga dia tak sadar sudah didepan rumah. Diapun segera masuk.

Malam tiba. Joe terus tidak tenang karena Valen akan datang, bagaimana dia akan kesini, bila ibunya tahu pasti dia akan dimarahin habis-habisan. Sudah larut, tetapi Valen belum juga datang. Joe memutuskan untuk menunggunya dengan rebahan dikasur. Sambil membuka ponsel miliknya, menscroll keatas dan kebawah pesan-pesan dari valen, hingga akhirnya dia terlelap.

Akhirnya Valen sampai di rumah Joe. Dia mengendarai motor milik ayahnya. Barang-barang yang dia siapkan sudah ada dimotor, seperti tangga lipat, senter, topi hitam, masker, dan beberapa kerikil disakunya. Waktu valen sudah ada disamping rumah Joe, dia bingung karena ada dua jendela dilantai atas. Dia tidak tau jendela yang mana kamar milik Joe. Karena semua terlihat berbeda saat diluar.

"waduh kok jadi gini sih? Jendelanya jadi dua... Kapan direnovasinya sih? Hmmmm... Coba yang satu ini deh." ucap Valen bingung.

Valen mulai menata tangga yang telah dia siapkan tadi. Dia mencoba naik, dan saat tiba diatas, dia mulai melempar kerikil ke jendela itu. Melihat dari ujung balkon, lampu menyala dan seorang wanita mulai membuka tirai, itu adalah Ibunya Joe. Valen kaget dan segera turun dari tangga. Dua anak tangga lagi untuk turun, tetapi kaki valen terpleset dan terjatuh. Valen segera bangkit, memindahkan tangga tersebut dan bersembunyi. Ibu Joe melihat disekitar balkon.

"perasaan tadi ada bunyi, apa ada orang... Hmmm mungkin perasaanku saja."Ibu Joe langsung masuk dan menutup kembali Jendelanya.

Valen sedikit kesakitan pada kakinya. Awalnya dia ingin menyudahi hari ini, tapi dia belum bertemu Joe. Akhirnya dia menaikkan tangganya lagi ke balkon sebelah. Setelah sampai diatas dia mulai melempar kerikil satu per satu, Tetapi tidak ada jawaban sama sekali. Valen langsung naik ke balkon dan mendekat ke jendela. Dia melihat sekitar kamar tersebut karena tidak tertutupi tirai. Tatapan valen langsung tertuju pada Joe yang sedang terlelap di tempat tidurnya. Dia tidak sengaja mendorong jendela itu dan ternyata tidak terkunci. Valen ragu ingin masuk atau tidak. Setelah berpikir sebentar, dia memutuskan untuk masuk. Joe terlihat sangat imut dan manis saat tertidur. Valen menatapnya begitu lama, dia duduk di sebelah Joe tertidur. Mengusap kepala, membelai pipinya dan mengecup bibir mungilnya. Itu yang ingin sekali valen lakukan. Tapi dia terlalu takut bila nanti membangunkan Joe.

"Joe aku sudah disini, aku sudah melihatmu, aku bahagia sekarang, karena kau sudah tidur, aku akan datang besok untuk terakhir kalinya. Aku ngga tau perasaan apa ini, dan aku ngga tau kenapa aku begini. Tapi aku merasa tidak bisa jauh darimu Joe." ucap valen sambil berisik dan mencoba mencium kening Joe.

Sebelum dia mencium keningnya, Joe terbangun sambil memegangi kedua pipi Valen dan mulai mencium bibirnya. Joe sudah terbangun saat valen berbicara tadi. Valen terkejut, saat Joe terbangun yang langsung menyambar bibirnya.

"Joe..... Kau bangun!!!" Valen dengan terkejut.

"ma... Maafkan aku.... Aa.. Aku... Tidak ber... Bermaksud..." ucap Joe merasa bersalah karena melakukan itu.

"sssssttttt..... Aku suka tadi" bisik valen di telinga sambil memegangi bibir Joe.

Valen langsung mencium dengan lembut bibir mungil milik Joe. Awalnya, Joe merasa agak kaku dengan ciuman yang bisa dikatakan ini ciuman pertama, akan tetapi akhirnya mulut mereka berdua mulai saling beradu. Joe kuwalahan dengan sambaran bibir Valen. Dia kehabisan nafas dan mulai mendesah. Setelah puas akhirnya mereka berhenti berciuman. Mereka menjadi canggung setalah apa yang mereka lakukan barusan. Valen tersenyum dan membuat Joe meleleh melihatnya. Membuatnya ingin memeluk Valen. Entah sadar atau tidak ternyata tangan Joe sudah memeluknya. Dan begitu dia sadar, dia malu dan wajahnya langsung memerah. Valen langsung membalas pelukan Joe dengan erat.

"Joe bisakah kita selalu seperti ini? Entah mengapa ini selalu membuatku terasa nyaman.... Aku benar-benar tidak ingin pergi" kata Valen memeluk Joe dengan erat.

"Valen, aku juga ingin selalu seperti ini...tapi takdir berkata lain, kau akan pergi besok lusa. Dan hanya akan tersisa 1 hari lagi kita bisa bersama" Joe dengan perasaan sedih.

"Besok, aku akan datang lagi kesini untuk terakhir kalinya dan aku akan mengajakmu keluar sebentar, kau mau kan Joe?" tanya valen.

"hmmmm... tapi bagaimana kalau bunda bangun dan mencariku dikamar?" Joe bingung.

"tenang saja, aku akan urus itu semua. Kita tidak akan ketahuan, karena aku punya ide bagus." ucap valen dengan mengecup kening Joe.

"Tapi kan...."

"ssstttttss...diam saja dan tenang, oke." tangan valen memegang bibir mungil Joe lagi.

Beberapa lama kemudian, Valen memutuskan untuk segera pulang. Tetapi saat dia berjalan menuju balkon, dia terjatuh dan kesakitan. Joe langsung menghampiri Valen.

"Kau tak apa? Ada apa valen? Kakimu sakit?" tanya Joe khawatir.

"Aw.. Aw... Hmmm...aduh kaki aku sedikit terkilir tadi waktu aq turun dari tangga dan jatuh karena salah memilih jendela menuju kamar Bunda hehehe." ucap valen.

"kenapa kau tidak bilang dari tadi... Aku bisa mengoleskan minyak kekakimu, dasar bocah ihh." celoteh Joe dengan sedikit kesal.

Joe mengoleskan minyak dan memijit dengan perlahan agar kakinya tidak membengkak. Dia langsung membaringkan valen di tempat tidur. Joe berkata

" Malam ini kamu tidur disini dulu, agar Kakimu sedikit membaik. Besok pagi-pagi sekali, aku akan membangunkanmu oke."

"hmmm iya imut... Sini tidur sambil aku pelukin hehe." kata valen dengan senyuman manisnya.

Joe langsung berbaring disebelah valen dan memeluknya. Tak membutuhkan waktu lama akhirnya mereka tertidur.

Keesokan Harinya, Ibu Joe memanggilnya dan segera menuju kamar untuk membangunkan Joe.

" Joe... Sayang... Udah pagi cepet bangun dan segera mandi" Ibu Joe mengetuk pintu kamar.

Joe langsung bangun kelabakan karena kaget bunda telah di depan kamarnya. Tanpa pikir panjang dia mendorong valen jatuh dari tempat tidur kesisi lain, agar bunda tidak bisa melihatnya.

Pintu terbuka.....

.

.

.

Guys mohon untuk saran dan kritikannya ya... Komentar dari kalian sangat berharga banget.. Terima kasih yang sudah menyukai dan mengkoleksi novel ini... love you all❤️


next chapter
Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C8
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ