บท 145: Jiwa-jiwa Terkutuk

"Apakah itu sebuah ancaman?" Song Yan terkekeh saat ia mengetik pesan dan memperingatkan Keluarga Au untuk tidak melepas jimat malam ini. Namun, yang mengejutkan adalah kutukan itu ternyata berkembang menjadi sebuah kesadaran… entah benda itu bersembunyi sejak awal atau mungkin ada hubungannya dengan seni gelap yang dipraktikkan oleh master.

Ia mengerjapkan matanya sebelum memasukkan ponsel ke dalam saku dan berbalik untuk membayar belanjaannya, namun yang mengejutkan ketika ia berbalik, ia melihat anaknya sedang duduk di samping kasir dengan semua belanjaan sudah terkemas dan dibayar. Terkejut, ia menatapnya lalu pada kasir yang tampak terkejut dan kagum melihat tangannya sendiri.

"Chen Chen, apakah kamu yang membayar ini semua?" tanya Song Yan, tidak tahu harus berkata apa pada anaknya. Meskipun ia senang anaknya tahu cara membayar belanjaan, ia sedikit khawatir tentang apa yang akan dipikirkan Fu Yu Sheng ketika dia melihat pesan dari supermarket kecil muncul di layar ponselnya.