"Krieet."
Pintu itu didorong perlahan, dan sinar bulan merambat masuk. Sebuah sosok langsing dan cantik perlahan-lahan masuk di bawah sinar bulan. Mata jernihnya sedikit bergetar.
Kepala sosok itu agak menunduk ketika dia melangkah memasuki kamar. Kedua tangan mungilnya dikepalkan erat bersama. Pandangan matanya diedarkan ke sekitar, dan dia tidak berani menatap sosok pemuda di atas kasur.
Lin Dong yang duduk di atas kasur menatap wanita muda yang berjalan dengan sikap tak biasa tersebut. Beberapa saat kemudian, dia akhirnya menggeleng tak berdaya saat menyaksikan kalau gadis itu tidak juga segera memperlihatkan tanda-tanda hendak berbicara. "Xin Qing, ada apa?"
Gigi Xin Qing menggigit bibir mungilnya. Kedua tangannya yang dikepalkan bersama menjadi agak membiru karena dikepalkan terlalu kuat. Tampaknya hati Xin Qing sedang berkecamuk.
Lin Dong terdiam menyaksikan sikap Xin Qing yang tak juga berbicara, sehingga dia tidak mendesaknya.