Jane sudah menuju pintu kamarnya, dan ia sudah siap memegangi gagang pintu kamar. Namun, tiba-tiba pintu kamar itu terbuka. Membuat Jane sgera melangkah mundur dengan cepat, dan merasa panik.
"Daniel?" Ucap Jane ketika melihat wajah tetangganya yang baru saja masuk kedalam kamar.
"Jane? Pagi... kau sudah bangun?" Tanya Daniel. Dengan kedua tangannya yang memegangi nampan, berisikan semangkuk sup yang sedari tadi dicium oleh hidung Jane.
"Kenapa kau ada disini?" Tanya Jane yang masih bingung.
Tapi sepertinya Daniel belum menyadari kehawatiran Jane, karena ia terus saja masuk kedalam kamar dan meletakkan nampan makanan yang di atas meja. Jane masih memperhatikan sedari tadi dengan bingung, lalu Daniel mendekatinya.
"Coba kuperiksa demammu." Ucap Daniel, dan ia memegangi kening Jane. Tidak lama mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celananya. Sebuah alat pengukur suhu badan, yang ia tempelkan pada kening Jane hanya untuk beberapa detik saja.