Peyvitta mengambil jaketnya dan kemudian berjalan keluar meninggalkan apartemennya.
Peyvitta mengemudikan mobilnya, karena tangannya masih terasa sakit kalau harus digunakan untuk mengendarai motornya.
Peyvitta mengemudikan mobilnya ke tempat yang tadi. Cuaca sudah menunjukkan tanda-tanda akan turun hujan.
Untungnya kali ini Peyvitta lebih memilih menggunakan mobil, jadi dirinya tidak perlu hujan-hujanan sore ini.
Lebih tepatnya petang ini. Peyvitta masih memikirkan orang itu. Rintikan air hujan sudah turun ke bumi. Peyvitta begitu terburu-buru untuk menuju ke sana.
Peyvitta sudah merasa begitu khawatir akan sesuatu yang ia rasa sampai saat ini masih ada di sana. Bukan dirasa masih ada di sana, lebih tepatnya takut kalau hal itu masih ada di sana.
Sesampainya di sana, benar saja orang itu masih ada di sana, dia masih terduduk di bangku pinggir jalan itu. Apa yang Peyvitta takutkan ternyata benar kenyataan.