ดาวน์โหลดแอป
27.5% HOT PAPA / Chapter 11: Sahabatku Kembali

บท 11: Sahabatku Kembali

Logan hari ini secara khusus keluar dari kantor saat jam makan siang, untuk menjemput sahabatnya yang baru saja kembali dari Singapura. Sudah bertahun-tahun lamanya mereka tidak bertemu kembali, karena kesibukan masing-masing. Setelah lulus kuliah sahabatnya Logan yang bernama Milea, memutuskan untuk bekerja di Singapura ikut bersama orang tuanya.

Kini wanita karier tersebut kembali ke Indonesia, karena ingin merayakan hari ulang tahunnya dua hari lagi bersama dengan Logan. Milea sudah meminta izin kepada orang tuanya, untuk mengambil cuti dari pekerjaan selama satu bulan lamanya dan untung saja orang tuanya berbaik hati mengizinkannya.

Milea pernah meminta izin kepada orang tuanya, untuk mengelola perusahaan mereka yang ada di Indonesia. Namun sampai sekarang orang tuanya belum memberikan ACC, lantaran masih khawatir kalau putrinya memegang kendali seorang diri.

"Dia di mana, sih? Katanya mau jemput, tapi kenapa sampai sekarang belum datang juga? Harusnya itu yang jemput datang duluan, ini malah aku yang disuruh nunggu," gerutu Milea.

"Sudah lama sekali aku tidak bertemu dengannya, pasti dia semakin tampan deh," puji Milea mengingat sahabat pria satu-satunya tersebut, dari SMA sudah memiliki wajah yang tampan hanya saja tersembunyi dibalik penampilannya yang yang kurang menarik di mata orang-orang.

"Milea?" panggil seseorang yang berbadan tegap berjalan ke arahnya, dengan memakai blazer hitam, kemeja hitam dan celana hitam.

"Oh my God? Itu, Logan? Tampan sekali?" batin Milea yang melihat penampilan sahabatnya dari atas sampai ke bawah.

"Maaf ya menunggu lama, tadi macet di jalan. Soalnya sekarang kan jam makan siang, jadi banyak orang-orang yang keluar dari tempat kerjanya untuk mencari makan," ujar Logan sembari membenarkan tatanan rambutnya.

"Kamu, Logan?" tanya Milea.

"Iya, memangnya kamu pikir aku siapa? Bukannya aku yang kamu suruh menjemput? Atau kamu meminta orang lain yang menjemput?" heran Logan.

"Eh bukan seperti itu maksudku, aku benar-benar terkejut melihat penampilan kamu sekarang. Ganteng banget asli," puji Milea membuat Logan terkekeh.

"Haha apaan, sih? Kamu tuh yang makin cantik, makin ke sini badan kamu makin kurus aja," puji Logan pada sahabat wanitanya.

"Tapi kamu beda banget, kamu dulu ganteng tapi ketutup sama poni dan pakaian culun kamu itu," ledek Milea.

"Jangan berlebihan, sekarang aku masih pakai juga," ujar Logan sembari membantu membawakan kopernya Milea.

"Iya tahu, tapi kalau poni kamu yang sekarang lebih tertata rapi dan kekinian. Aku benar-benar menyesal, kenapa tidak menjadikan kamu pacarku dari dulu haha?" Milea pernah mengaku dulu naksir sama pria yang saat ini berjalan di sampingnya, namun saat itu Logan hanya menanggapinya dengan bercanda. Padahal tidak tahu saja di dalam hatinya Milea, benar-benar menyukai Logan dari pertama mereka bertemu saat MOS berlangsung.

"Kamu setelah ini mau pulang ke mana?" tanya Logan sembari mengemudikan mobilnya.

"Karena aku belum makan, gimana kalau kita beli makan dulu terus dimakan di apartemenku?" usul Milea membuat Logan keheranan.

"Memangnya kamu punya apartemen?" tanya Logan.

"Sebenarnya itu apartemen bukan punya aku, tapi punya papaku. Beliau pernah ke sini tahun lalu dan membeli sebuah apartemen, untuk disinggahi ketika berkunjung ke Indonesia. Makanya aku tidak diperbolehkan untuk menginap di hotel dan disuruh di apartemen saja, yang sudah pasti keamanannya terjamin di sana," terang Milea yang duduk di samping pengemudi.

"Baguslah kalau begitu, nanti aku akan sering-sering main ke sana. Aku akan mengajak seseorang yang belum pernah kamu lihat sebelumnya." ujar Logan membuat Milea mengernyitkan alisnya.

"Memangnya kamu mau ngajakin siapa? Kalau kamu mau ngajakin pacar, aku tidak akan mengijinkan kamu berkunjung ke apartemenku," ketus Milea.

"Lah kenapa, gitu? heran Logan.

"Ya kamu pikir emangnya enak apa di jadiin obat nyamuk?" kesal Milea membuat Logan terkekeh.

"Tenang saja, aku tidak akan mengajak pacarku. Lagian aku juga tidak punya pacar, tapi aku akan mengajak seseorang yang aku jamin kamu pasti akan menyukainya," ujar Logan semakin membuat milea merasa penasaran.

"Memangnya mau ngajakin siapa, sih?" heran Milea.

"Sudahlah jangan kebanyakan bertanya, karena besok hari Minggu aku bakalan ngajakin dia ke rumah kamu. Kita puas-puasin besok buat main," ujar Logan.

"Mau main apa? Main di ranjang atau main di mana?" goda Milea membuat Logan membulatkan matanya.

"Apa maksudnya main di ranjang? Jangan bilang kalau kamu sudah pernah melakukan itu?" tebak Logan.

"Maksud kamu melakukan apa? Jangan berpikir yang tidak-tidak, maksudnya main di ranjang itu ya siapa tahu kita mau main catur di ranjang untuk apa, begitu?" elak Milea.

"Syukurlah kalau kamu belum pernah melakukannya, jangan sampai kamu melakukan hal tersebut kalau belum menikah," tegur Logan.

"Memangnya kenapa kalau aku melakukannya sebelum menikah? Bukankah hal tersebut sudah biasa di kalangan manusia zaman sekarang?" ujar Milea.

"Iya tahu, hal tersebut sudah biasa apalagi di negara barat sana, yang masih pacaran saja mereka sudah berani melakukannya. Tapi alangkah baiknya kalau kita tidak mengikuti jejak seperti itu," nasihat Logan membuat Milea manggut-manggut.

Sesampainya mereka di gedung apartemennya Milea, mereka bergegas mencari kamar yang sudah diberitahukan sebelumnya oleh papanya Milea.

"Kamu tidak langsung kembali ke kantor, kan?" tanya Milea sembari membuka password pintu apartemennya.

"Emm rencananya aku mau segera kembali ke kantor, tapi berhubung tadi kita sudah pesan makanan lewat online jadi aku mau menunggu makanannya sampai datang hehe," ujar Logan membuat Milea terkekeh.

Apartemen milik papanya milea bisa dikategorikan lumayan besar untuk ditempati seorang diri, walaupun baru pertama kali memasukinya tapi Milea yang sudah menyukai tempatnya.

"Aku ambilkan minuman dulu buat kamu." Milea pergi ke dapur kemudian memeriksa isi kulkas.

Bahan-bahan sudah lengkap semuanya di sana, karena sang papa sudah menyiapkannya terlebih dahulu sebelum anaknya berkunjung ke apartemen yang ada di Indonesia. Sebagai orang tua yang baik, mereka selalu mengutamakan kebutuhan dan juga kebahagiaan anaknya.

Ddrrtt drtt drttt!!

"My Oma"

Is calling...

"Halo, Oma?"

"Halo, Papa? Lagi ada di mana? Aku pengen beli ice cream, boleh?"

"Hm, Andi? Jangan dulu beli es krim sayang, kamu sudah beberapa hari kemarin makan es krim terus, nanti kalau batuk pilek gimana?"

"Tapi aku lagi pengen makan es krim? Boleh ya ya ya?"

"Untuk hari ini papa tidak akan mengizinkan kamu makan es krim, karena besok hari minggu papa mau ngajakin kamu jalan-jalan. Mau tidak?"

"Jalan-jalan ke mana? Pantai aja."

"Aihh baru beberapa hari yang lalu kita kembali dari pantai, masa mau ke pantai lagi?"

"Tapi aku suka pantai."

"Hufft, ya sudah iya besok kita jalan-jalan ke pantai, tapi sebagai syaratnya hari ini kau tidak boleh makan es krim."

"Ok deh, aku tidak akan makan es krim hari ini. Besok saja aku makan es krim yang banyak di pantai. Ya sudah kalau begitu aku tutup teleponnya, Papa yang semangat kerjanya muachhh."

"Bye, sayang."

"Kamu udah punya anak?" celetuk Milea.

JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE

DAN COMENT GAESS, TERIMAKASIH


next chapter
Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C11
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ