"A-apa... maksud mu Jae?" tanya Cheryl yang tidak mengerti maksud dari Jae.
Jae tidak menghiraukan pertanyaan Yuju, ia berjalan mendekat hingga benar-benar berada di hadapan Louis. "Kau tidak ingin menawari ku untuk duduk, TUAN LOUIS?" ucap Jae dengan menekan kalimat terakhirnya.
Louis membeku seketika, ia tidak menyangka Jae akan menginjakkan kaki nya di perusahaan miliknya, bahkan sekarang CEO muda itu berada di hadapannya.
Louis berusaha menormalkan ekspresi nya, terlihat senormal mungkin agar ia tidak terlihat terkejut. "O-oh... tentu, silakan duduk Tuan Jae."
Jae langsung duduk di sebuah sofa hitam yang berada di ruang itu, ia lalu menyilangkan kakinya. Di ikuti dengan Louis dan Cheryl yang juga ikut duduk.
Jae melihat setiap sudut ruangan milik Louis. "Ruang mu cukup bagus," puji Jae.
Louis tersenyum. "Terima kasih, dan kalau boleh aku tahu kenapa kau datang kemari Tuan Jae?"