Suara menggulungku dalam gelombang sampai aku tidak bisa membedakan nuansa antara tawa dan obrolan acak. Itu bercampur dan menyatu dalam simfoni aneh yang membuat kepalaku berdebar keras ke tengkorakku. Aku menatap sebuah lubang di meja, tidak dapat berpartisipasi dalam ronde perpisahan sopan yang diprakarsai Charlie. Aku sedikit mengernyit ketika dia melompat untuk memeluk Mona secara impulsif. Siapa dia? Apa yang terjadi? Charlie tidak berada di kamar yang sama dengan Mona atau ayahku. Dia adalah ballbuster sarkastik yang saya sukai di studio. Dunia-dunia itu tidak pernah dimaksudkan untuk diseberangi. Yang satu seharusnya tetap di masa lalu dan yang lain… sial, aku tidak tahu apa yang kulakukan dengan Charlie. Tapi sayangnya aku senang dia ada di sini.