ดาวน์โหลดแอป
45.45% Genius Boy [BTS] / Chapter 5: 5. Oh! Berhasil

บท 5: 5. Oh! Berhasil

Sudah hampir jam waktu tutup Resto&Cafe, tapi Daehyun tidak pernah lagi melihat Yoongi.

"Hyung, apa kau melihat Yoongi Hyung?" tanya Daehyun ke Seokjin.

"Yoongi? Dia pasti tidur," jawab Seokjin. "Apa kau ingin membangunkannya?"

"Iya... apa aku boleh menggunakan itu?" tanya Daehyun sambil menunjuk tempat pembuat kopi.

"Apa kau mau hot chocolate lagi? Aku akan membuatkannya untukmu! Aku jamin lebih enak dari pada buatan mulut kotak," seru Jungkook dari kejauhan

"Siapa kau panggil mulut kotak, Kelinci?!" balas Taehyung dan akhirnya mereka beradu mulut sampai Jimin harus melerainya.

Karena mereka cukup lama, Daehyun langsung saja pergi dan membuatnya secepat mungkin.

"Selesai," gumam Daehyun puas sambil menatap segelas ice americano dan empat gelas milkshake. "Hyung, minumlah milkshake ini. Aku akan pergi membangunkan Yoongi Hyung," kata Daehyun lalu masuk ke ruang kerja Yoongi.

Mereka seketika berhenti bertengkar dan terdiam menatap empat gelas milkshake buatan Daehyun. Dengan cepat mereka mengecek apakah ia menyentuh benda tajam atau berbahaya lainnya.

"Aman," kata Taehyung.

"Di sini juga aman," kata Jungkook.

"Ini adalah akibatnya karena kalian suka bertengkar," gerutu Jimin.

Seokjin mengabaikan mereka bertiga dan segera meminumnya.

"Enak. Apa kalian mengajarnya?" tanya Seokjin kepada Taehyung dan Jungkook.

Mereka berdua hanya menggeleng dan mengatakan bahwa Daehyun hanya melihat mereka membuat pesanan.

"Itu berarti dia menirunya dengan sempurna, tapi bukankah pesanan ice Aamericano itu empat jam yang lalu dan milkshake merupakan pesanan sekelompok remaja yang mengganggu Daehyun tadi siang? Buku resep juga telah aku simpan di tempat yang tidak bisa di jangkaunya," kata Jungkook.

"... wow, dia punya ingatan yang bagus," sahut Taehyung lalu meminum milkshakenya.

"Kalian terlalu berlebihan. Ice americano hanya perlu diseduh dari mesin penyeduh dan diberi es batu agar minuman itu sesuai dengan namanya. Dan juga, bahan milkshake hanya dari bubuk. Blender dengan air dan es batu saja sudah jadi," sahut Jimin. Tapi setelah mengatakan itu, wajahnya langsung sedikit memucat dan memberi saran agar Seokjin mem-black list Daehyun untuk menyentuh mesin bertekanan tinggi itu.

***

Daehyun masuk ke ruangan Yoongi dengan sangat hati-hati, ia tidak ingin mengagetkannya. Ia melihat Yoongi tertidur dengan posisi duduk di depan meja kerjanya. Leptopnya masih menyala dengan pemberitahuan error di mana-mana dan beberapa kertas yang lumayan memiliki banyak coretan salah. Toko di tutup jam 21.00, ia hanya memiliki waktu 30 menit untuk memperbaiki semuanya. Ia memberikan Yoongi selimut lalu menarik kursi di sampingnya.

"Agak berantakan... lebih baik kerja ulang," gumam Daehyun lalu membuat program baru dan tidak mengganggu pekerjaan yang telah Yoongi buat.

Pertama Daehyun memperbaiki permasalahan di kertas baru lalu menyalinnya di leptop.

"Oh! Berhasil," seru Daehyun senang saat melihat di layar terpampang tulisan Success. Walau waktunya sedikit terlewat.

Yoongi terbangun karena suara Daehyun dan cukup terkejut melihatnya berada di ruangannya.

"Apa yang kau lakukan di sini, Daehyun? Jika kau ingin istirahat jangan di kursi, tidurlah di sofa," katanya dengan suara khas baru bangun tidur.

"Tidak, Hyung. Aku ke sini untuk membangunkanmu karena Resto&cafe akan ditutup. Ini ice- Eh? Sudah mencair."

"Tidak apa-apa. Mencair atau tidak, ini tetap Ice Americano," sahut Yoongi lalu meminumnya.

"Oh, apa kau mengurangi kadar gulanya? Café ini cukup aneh, masa ice americano pake gula. Barista yang kukerjakan memang aneh-aneh, setidaknya pemanis yang mereka berikan itu adalah sirup."

"Lebih tepatnya tidak menggunakannya sama sekali, karena Hyung bilang tidak suka manis dan seharusnya memang begitu."

"Terima kasih. Tapi, kenapa kau tidak langsung membangunkanku?"

"Hyung tadi tertidur dengan sangat nyenyak, jadi aku berpikir mungkin membangunkanmu sebentar lagi."

"Dan kalimat 'berhasil'?"

"Oh, ini. Maaf menggunakan leptopmu tanpa seizinmu," sahut Daehyun lalu memperlihatkan hasil kerjanya.

Yoongi kaget dan langsung melihat leptopnya. Dia hanya menatapnya tidak percaya, program yang ia kerjakan selama 10 jam berfungsi!

"Kau yang mengerjakannya?"

"Iya, maaf. Ini kertas cakaranku."

Yoongi menerimanya dan membacanya.

"Kau benar. Kenapa bisa aku tidak memikirkan ini? Daehyun, terima kasih."

"Sama-sama. Karena Hyung telah bangun, aku akan pergi bersiap-siap untuk pulang."

Setelah Daehyun keluar. Yoongi melihat CCTV dan terkejut bahwa Daehyun hanya memperlukan waktu 45 menit untuk mengerjakannya.

"Sudah kuduga, dia masih seperti dulu. Tapi kenapa nilai rapornya hanya rata-rata? Apa dia sengaja?" gumam Yoongi.

***

Daehyun telah mengganti pakean dan bersiap-siap untuk pulang. Tapi sebelum melangkahkan kakinya keluar dari Resto&Café, ia terkejut dan tidak percaya karena Seokjin memberitahunya bahwa ia dilarang untuk masuk ke area barista dan juga ia diberi hukuman.

"Dihukum karena membuat minuman? Apa salahnya? Terlebih lagi, hukuman macam apa ini?" batin Daehyun sambil melirik kedua Hyung yang setia berada di sampingnya menuju pulang.

Ia pulang dengan Taehyung dan Jimin lewat batu gunting kertas, sedangkan Jungkook... ia terduduk di pojok restoran menerima kekalahannya. Setelah mereka bertiga keluar dari Resto&Café, Jungkook langsung lari kelantai dua saat tidak ada yang mengawasinya dan menatap mereka bertiga keluar bersama... hingga lahir ide yang cemerlang di kepalanya

***

Sepanjang perjalanan, Taehyung bertugas mendorong sepeda Daehyun, awalnya Daehyun menolak, tapi tentu saja tidak didengar.

"Ada apa, Daehyun?" tanya Jimin sebab dari awal mereka meninggalkan Resto&Cafe Daehyun tidak berhenti melihat kebelakang atau mengawasi sekitarnya dengan sangat waspada.

"Ah, tidak ada apa-apa," jawab Daehyun.

"Jangan Bohong. Dari tadi aku perhatikan kau sangat waspada dengan sekitarmu. Apa yang kau cari?" tanya Taehyung.

Daehyun tidak langsung menjawabnya, ia kembali melirik kebelakang yang membuat kedua Hyung mengikuti arah pandangnya.

"Aku rasa ada yang mengikuti kita... mungkin hanya perasaanku," jawab Daehyun sedikit ragu.

"... benarkah?" tanya Jimin tidak percaya sebab ia tidak melihat siapapun di sana.

Daehyun mengangguk.

"Mungkin hanya perasaanmu. Kau sudah bekerja seharian, jadi itu mungkin hanya halusinasimu saja," sahut Taehyung.

"Mungkin," sahut Daehyun pelan. Lalu mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka.

Setelah melihat Daehyun masuk ke dalam rumah, Jimin dan Taehyung berjalan ke arah gang kecil dan sedikit terkejut melihat orang yang tidak asing di hadapan mereka, Jungkook, orang yang mengikuti mereka bertiga secara diam-diam.

"Maaf, aku mengikuti kalian secara diam-diam. Tapi, apa aku terlalu mencolok?" tanya Jungkook.

"Tidak, sama sekali tidak," jawab Jimin yang sama sekali tidak menyadari keberadaan Jungkook.

"Tapi, Daehyun dapat menyadarinya. Bagaimana jika dia berpikir bahwa orang jahat mengikutinya?" tanya Taehyung.

"Dia pasti akan lari di kerumunan orang dan itu dapat membuatku kehilangannya," sahut Jungkook lalu berpikir sejenak. "Bukankah kita punya alat pelacak untuknya? Kenapa belum diberikan?"

"Hei, di pikiran Daehyun sekarang kita hanyalah orang yang baru ia kenal beberapa jam yang lalu. Apa kau tidak berpikir mendapatkan hadiah dari orang yang baru dikenal itu cukup aneh?" tanya Jimin balik

Mereka terdiam.

Drrt...

Drrt...

Drrt...

Jimin mengangkat telponnya dan menekan speaker agar Taehyung dan Jungkook dapat mendengarnya.

"Ada apa, Hoseok Hyung?"

"Kalian bertiga cepatlah ke sini."

"Bagaimana dengan Daehyun!"

"Namjoon telah memasang CCTV dan pendeteksi jika ada sesuatu yang memaksa untuk masuk saat ia pergi tadi. Termasuk alat pendeteksi wajah milik Yoongi Hyung. Dia sekarang- kenapa ada stok mi instant di lemarinya?! Namjoon! Bukankah sudah kukatakan untuk menyingkirkan semua makanan instant?!"

"Aku telah menyingkirkan semuanya, Hyung! Coba kuliat... itu hanya udon dan terdapat set sayuran di dalamnya!" seru Namjoon.

"Tapi tetap saja itu makanan instan!"

"Kalian berdua berhentilah bertengkar. Hoseok, lihat, Daehyun hanya makan sereal. Ini pasti dia mengingat seminar dadakanmu itu," seru Seokjin melerai mereka.

Mereka bertiga yang mendengar kerusuhan hanya diam dan menyimak.

"Intinya kalian bertiga cepatlah kemari!" seru Hoseok.

Tuut...

Mereka bertiga bergegas masuk ke mobil yang telah mereka siapkan. Mobil itu tidak jauh dari rumah Daehyun. Daehyun tidak pernah curiga karena begitu banyak mobil tetangga ikut terparkir di dekat mobil itu.

"Kenapa dia marah ke kita?" tanya Jungkook.

"Entahlah. Hoseok Hyung memang sangat sensitif saat Daehyun makan makanan instant. Dia sangat kesal saat melihat Daehyun makan ramyeon di swalayan dan tanpa berpikir panjang, ia datang ke sekolahnya untuk membuat seminar untuk mengurangi makan makanan instan," sahut Jimin. "Apa kalian ingat?"

"Tentu saja! Siapa yang tidak mengingat kejadian 2 bulan yang lalu itu. Dia melakukannya tanpa membicarakannya kepada kita semua," gerutu Taehyung karena ia selalu ditolak untuk menemui Daehyun walau hanya berpapasan saja.

Mereka terus membicarakan kekesalan mereka terhadap Hoseok. Karena terlalu asik bercerita, mereka melewati tempat tujuannya, Markas tersembunyi yang berada di dalam hutan, sekaligus rumah mereka.

TBC:)


ความคิดของผู้สร้าง
Blue_maskedGirl Blue_maskedGirl

Apa kalian suka dengan cerita ini? Kalau iya mungkin kalian bisa dukung aku dengan cara vote agar lebih bersemangat.

Thank You~

next chapter
Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C5
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ