***
"Anu... kau bercanda kan?"
"Tidak tuan, ini serius."
Ini sangat tiba-tiba, kakiku sampai lemas dibuatnya. Ini tidak mungkin, Night tidak mungkin mati. Kalau dia mati, siapa yang akan melindungi kami semua. Dia adalah yang terkuat diantara kami, jika dia yang terkuat saja tidak bisa menang dan malah mati, bukankah kalau kami akan langsung lenyap dalam sekali serang. Ini sangat menyeramkan, aku... aku harus membantunya! Ya! Hanya ini cara untuk menyelematkannya!
Saat aku hendak berlari, ada Tania yang telah menghadangku. Dia menghadangku dengan wajah yang sagat cemas, bahkan air mata mengalir deras dari matanya. Dan dia perlahan mendekatiku dengan kaki yang masih lemas, dan dia memelukku dengan sangat erat.
"Jangan pergi..."
"Tapi... ayahmu sedang dalam bahaya, aku harus membantunya."
"Aku tau.... aku tau itu Snow.... tapi, kita tidak bisa mengganggunya."
"Kenapa?! Aku pergi untuk menyelematkan ayahmu!"
"Tidak... aku mohon jangan pergi...."