PIIP—
Ashley menjauhkan ponsel dari telinganya, dengan alis bertaut dia bertanya-tanya dalam hati, apa yang salah darinya?
"Kau belum tidur?"
Suara tersebut seketika mengalihkan perhatian Ashley. Wajahnya semakin kebingungan kala melihat sosok Sean masuk dengan keadaan lumayan kacau. Mata sayu, berjalan sempoyongan ke arahnya, wajah kemerahan Sean tampak jelas meskipun berada di bawah lampu temaram. Tetapi daripada itu, ada satu hal yang cukup menyita perhatian Ashley, lebam merah kebiruan menghiasi pipi, sudut bibir dan dagu Sean.
Secepatnya Ashley menghampiri Sean, memapah tubuh kecil itu untuk duduk di sofa ruang tamu sebelum ambruk ke lantai yang dingin. "Apa yang terjadi?" tanya Ashley begitu Sean menyamankan duduknya.
"Ada keperluan."
Author minta maaf sebanyak-banyaknya karena selalu telat upload :'(
Sungguh Author juga ingin upload tepat waktu tetapi kesehatan mental author makin hari makin turun.
Tapi author berusaha supaya gak nunggak lagi..
Selamat membaca~
(ps: kalau ada yang mau komplain, tulis aja di kolom komentar yah~)