Rain tetap tenang ketika pintu ruang kantornya terbuka dan ibunya masuk ke ruangan dengan ekspresi marah. Di belakangnya, sekretaris Rain, Jeanna, tampak khawatir.
"Apa-apaan ini, Rain?! Apa saja sebenarnya yang kau lakukan hingga semuanya menjadi sekacau ini?!" teriak ibunya marah.
Rain menatap sekretarisnya tajam. "Apa kau harus kuusir baru kau akan pergi?"
Jeanna mengangguk kecil. "Maaf, Pak. Permisi." Gadis itu lantas keluar dari ruangan itu dan menutup pintunya.
Ibu Rain mendecak kesal dan duduk di sofa kulit hitam di ruangan itu. Jarinya mengetuk-ngetuk lengan sofa dengan tak sabar.
"Troy-Troy itu ternyata adalah cucu kandung Suryatama, dan sekarang mereka bahkan sudah mendapatkan Harlan!" geram ibunya. "Harlan masih hidup, bahkan Carol juga ternyata masih hidup dan bisa kembali, lalu mengacaukan semua rencanaku! Apa saja sebenarnya yang kau lakukan hingga semuanya menjadi sekacau ini?!"