ดาวน์โหลดแอป
75% Farewell My Darling / Chapter 3: Chapter Tiga

บท 3: Chapter Tiga

Saint Pov
"Sepertinya begitu Saint. Aku ingin putus dengan phi Billy. Buat apa mempertahankan orang yang tidak mencintai kita khan dan aku tahu kok kalau selama ini hanya aku yang mencintai phi Billy dan sudah waktunya aku melepas phi Billy. Apalagi saat ini pasti di kampusnya banyak cewek-cewek yang mengejar-ngejar phi Billy", sahut Babe
"Seyakin itu kamu Babe? Memang tidak bisa dibicarakan secara baik-baik dulu sama phi Billy. Aku yakin kalau itu hanya perasaan kamu saja Babe", sahutku
"Tidak Saint. Perasaan aku tidak pernah salah dan ini adalah keputusan aku terakhir kalau aku lebih baik putus sama phi Billy", ujar Babe
"Terserah kamu Babe kalau itu sudah menjadi keputusan kamu maka aku sebagai sahabat hanya bisa mendoakan saja", sahutku
"Makasih ya Saint kalau kamu selalu ada untuk aku", sahut Babe
"Iya sama-sama Babe", sahutku dan tidak lama kemudian guru kelas kami pun masuk untuk mulai mengajar
Akhirnya tibalah waktu pulang sekolah dan ternyata phi Mint sudah menunggu aku di depan gerbang sekolah.
"Phi, sudah lama menunggu aku?", tanyaku
"Baru saja. Ayo phi akan mengajak kamu dan Babe makan siang bersama baru habis itu kita pulang ke rumah", sahut phi Mint
"Phi, tidak bakal balik bekerja?", tanyaku
"Tidak ah. Phi lagi malas bekerja", sahut phi Mint
Kemudian aku, phi Mint dan Babe masuk ke dalam mobilnya phi Mint dan kami menuju ke salah satu mall yang ada di Thailand ini.
Tadinya phi Mint hendak mengajak kami makan siang dulu tetapi ternyata saat melewati salah satu toko tas branded jadilah kami masuk dulu karena phi Mint melihat di etalase toko ada tas baru. Namanya cewek pasti tidak terlepas dari yang namanya belanja. Mau tidak mau aku dan Babe pun ikutan masuk ke dalam toko tas branded untuk menemani phi Mint belanja.
Mana tega aku membiarkan phi Mint belanja sendirian.
"Nong, ayo sekarang saatnya kita cari makan. Maaf ya kalian berdua harus menemani phi belanja dulu", sahut phi Mint yang sudah selesai membayar tas yang dibeli
Kemudian kami bertigapun memutuskan mencari restoran di mall ini dan pilihan kami jatuh pada restoran Jepang. Entah mengapa hari inj kami bertiga sama-sama ingin makan sushi.
Tidak lama semua pesanan kami bertigapun datang dan kami makan dalam keterdiaman karena kami sudah kelaparan.
"Aah, akhirnya kenyang juga. Makasih ya phi sudah traktir aku", sahut Babe
"Sama-sama nong. Ya udah habis ini phi akan mengantar kamu pulang ke rumah", sahut phi Mint
"Sebelum pulang boleh tidak kita mampir ke toko sepatu dulu. Aku ingin beli sepatu soalnya sepatu aku sudah rusak", ujarku sambil menunjukkan sepatu aku yang sudah sedikit bolong
"Astaga nong, kok kamu baru bilang kalau sepatu kamu sudah bolong seperti itu sama phi. Ayo kita segera beli sepatu untuk kamu. Kalau perlu kita beli sepatunya langsung dua", sahut phi Mint
"Tidak usah phi. Satu saja sudah cukup", ujarku. Memang aku tidak pernah minta apa-apa sama pho, mae dan phi Mint sampai barang yang aku pakai benar-benar rusak karena aku tahu diri hanya seorang anak angkat yang tidak ingin merepotkan keluarga aku saja.
"Tidak boleh membantah. Phi tetap akan membelikan kamu dua buah sepatu. Terus tas juga akan phi belikan yang baru. Kalau tidak salah tas ini phi belikan saat kamu masih kelas X khan", sahut phi Mint
"Iya phi. Aku tidak butuh tas baru phi karena tas ini juga masih bagus kok", sahutku
"Bagus darimana nong. Pokoknya phi tetap akan membelikan kamu tas baru. Lagian kamu kenapa sih tidak membeli tas baru bukannya pho selalu memberikan kamu uang saku bulanan", sahut phi Mint
"Uang saku bulanan masih banyak kok phi di tabungan aku dan baru sedikit aku memakainya untuk jajan di kantin sekolah saja", sahutku
"Jadi kamu tidak pernah jalan-jalan gitu di mall sama Babe?", tanya phi Mint
"Saint mana mau aku ajakin ke mall phi Mint kalau benar-benar ada yang dibeli", ujar Babe yang mengadu sama phi Mint
"Kenapa nong kamu tidak jalan-jalan ke mall seperti anak seusia kamu. Jangan belajar terus nong. Kamu perlu hiburan juga", sahut phi Mint
"Aku sudah cukup hiburan dengan menonton televisi atau membaca buku atau novel phi tidak perlu jalan-jalan ke mall. Selain itu aku juga khan belum bekerja dan menghasilkan uang dan hanya mengandalkan uang saku bulanan dari pho rasanya gimana gitu", ujarku
"Nong, apakah kamu belum bisa menerima phi, mae dan pho sebagai keluarga kamu sesungguhnya?", tanya phi Mint
"Tentu saja aku sudah menerima pho, mae dan phi Mint sebagai keluarga aku sesungguhnya. Hanya saja aku tidak mau merepotkan saja dan aku hanya bisa membalas kebaikan kalian semua dengan prestasi aku", ujarku
"Ya ampun nong. Kami semua tidak perlu balas budi kamu. Kenapa kamu berpikiran seperti itu sih nong", sahut phi Mint sambil memeluk aku dengan erat
"Kamu tahu nong saat pho dan mae membawa kamu ke rumah saat itu phi sangat bahagia karena akhirnya phi memiliki adik yang selama ini phi impikan", sahut phi Mint lagi sambil meneteskan air mata
"Phi kok malah nangis. Maafkan aku ya phi yang sudah menyakiti hati phi", sahutku dengan nada dan wajah merasa bersalah. Jujur aku tidak bermaksud bersikap seperti itu tetapi aku juga sebagai anak tidak ingin merepotkan.
"Kamu sama sekali tidak menyakiti hati phi tetapi selama ini phi tidak pernah berpikir kalau selama ini kamulah yang tersakiti di dalam rumah. Pokoknya mulai hari ini phi akan selalu menjaga dan melindungi kamu. Apapun yang kamu mau harus bilang sama phi ya", sahut phi Mint
"Iya phi", ujarku
"Ya udah sekarang kita beli sepatu dan tas sekolah buat kamu. Ada lagi nggak yang kamu butuhin nong?", sahut phi Mint
"Tidak ada phi. Itu saja sudah cukup", sahutku
"Beneran? Kamu tidak bohong khan?", tanya phi Mint
"Iya phi", sahutku
Kemudian kami bertiga pun menuju ke toko sepatu branded terlebih dahulu setelah kami keluar dari restoran. Di toko sepatu branded ini phi Mint betul-betul membelikan aku dua sepatu. Tidak hanya aku saja yang dibelikan sepatu tetapi Babe pun dibelikan sepatu sama phi Mint.
Setelah dari toko tas sepatu brande kami bertiga lanjut ke toko yang menjual perlengkapan sekolah dan di sana phi Mint tidak hanya membelikan aku tas sekolah saja tetapi juga perlengkapan sekolah aku yang lain dan lagi-lagi phi Mint juga membelikan untuk Babe.

next chapter
Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C3
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ