ดาวน์โหลดแอป
0.15% Dominasi Kaisar / Chapter 2: Iblis Tua (2)

บท 2: Iblis Tua (2)

บรรณาธิการ: Wave Literature

Li Qiye mengingat tentang hari dimana era Ancient Ming telah berakhir dan era Emperor dimulai, saat itu jiwanya masih terperangkap dalam tubuh seekor Gagak Kegelapan. Dan sekarang, ia telah berada di era yang baru – sebuah era dimana akhirnya ia mendapatkan kebebasannya sekaligus dapat mengontrol dirinya sendiri dari Immortal Demon Grotto setelah rentetan perjuangan yang pernah ia lakukan.

Ketika pertama kali ia bertemu dengan Immortal Emperor Min Ren, saat itu Min Ren hanyalah seorang lelaki kecil yang jatuh cinta pada seni bela diri – seseorang yang belum mengetahui banyak hal tentang dunia kultivasi dan semacamnya.

Jarak waktu antara dirinya yang sekarang dengan saat masih melatih Immortal Emperor Min Ren untuk masuk ke dalam dunia kultivasi telah berlangsung cukup lama, itu adalah puluhan ribu tahun lamanya. Telah banyak para generasi-generasi tangguh yang datang dan menghilang karena digerus oleh ombak waktu yang misterius ini.

Saat tidak sengaja mengalihkan perhatiannya pada tongkat kayu yang berada di bawah patung itu, Li Qiye tidak bisa melakukan apa-apa selain terkekeh sendiri saat menyaksikannya. Ia tidak pernah menyangka bahwa tongkat kayu itu masih eksis telah berpuluh-puluh ribu tahun terlewati.

Pada masa lalu, ia telah menggunakan tongkat kayu itu guna mendisiplinkan para murid-muridnya yang enerjik, termasuk juga Immortal Emperor – sampai murid-murid itu kerap menangis di hadapan ayah dan ibu mereka.

Saat ini, keenam tetua dari Cleansing Incense Ancient Sect telah berkumpul bersama. Meskipun mereka semua telah berusia lanjut, energi darah mereka masih terlihat seperti sebuah cahaya pelangi yang mengitari tubuh mereka masing-masing.

Meskipun Cleansing Incense Ancient Sect telah dikucilkan, namun sekte itu masihlah garis keturunan langsung dari salah satu Immortal Emperor. Jika para tetua-tetua mereka mendapatkan gelar dari Heavenly Jewel Kingdom, maka mereka semua akan dipanggil sebagai Named Heroes (gelar pahlawan yang diberi setelah mencapai tingkat kultivasi tertentu).

Saat ini, tatapan mata dari keenam tetua terpaku pada sosok Li Qiye – sebagaimana mereka ingin segera mengetahui rahasia lelaki muda itu. Namun, Li Qiye masih terlihat tenang dan hanya duduk dengan diam meski situasi di dalam ruangan terkesan sedang tidak kondusif.

Setelah beberapa saat, tetua pertama akhirnya mengeluarkan kata: "Dimana Cleansing Incense Ancient Order itu?" Perintah Kuno itu benar-benar adalah benda yang penting, karena itu adalah benda yang ditinggalkan oleh para leluhur mereka yang pernah menjadi Immortal Emperor.

Li Qiye pelan-pelan membuka genggamannya, dan menunjukkan Perintah Kuno itu. Ia sangat terkejut ketika Iblis Tua mengajaknya ke sebuah kota yang terdapat di bawah kaki gunung hanya demi singgah ke tempat bordil. Sebelum beranjak pergi, kakek itu memberikan Perintah Kuno itu ke Li Qiye. Itu adalah sesuatu yang sulit untuk dipercaya bahwa seseorang yang seperti kakek itu ternyata memiliki sebuah Perintah Kuno.

Di masa lalu, ketika Li Qiye masih terjebak di dalam tubuh seekor Gagak, sekaligus saat Min Ren masih memikul Heaven Will, ia memberikan ketiga Perintah Kuno itu pada Li Qiye. Beberapa waktu kemudian, Li Qiye memberikan Perintah Kuno itu pada ketiga orang yang berbeda-beda. Setelah jutaan tahun terlewati, Li Qiye seolah sedang merasa bernostalgia dengan Perintah Kuno yang berada di tangannya. Tetapi saat di masa lalu, ia tidak membutuhkan benda itu. Tetapi saat ini, ia tidak memiliki pilihan lain selain percaya pada kekuatan yang dimiliki oleh Perintah Kuno itu.

Keenam tetua mulai mengedarkan Perintah Kuno itu dan dengan hati-hati mulai menyimak demi memeriksa apakah Perintah Kuno itu asli atau tidak. Sesungguhnya, yang terjadi adalah sekte itu ingin mengambil Perintah Kuno itu sejak lama, namun mereka tidak mempunyai cara untuk mengambilnya dari tangan Ibis Tua secara paksa. Iblis Tua pun menyadari bahwa Perintah Kuno itu sangat berharga, oleh karena itu ia harus menjaga benda itu baik-baik sepanjang hidupnya. Tetapi siapa yang akan menyangka bahwa benda itu akhirnya jatuh ke seorang Mortal yang belum memiliki reputasi apa-apa?

Tetua pertama bertanya dingin: "Dimanakah Iblis Tua?" Sesungguhnya, tetua pertama sama sekali tidak menyayangi Iblis Tua – seseorang yang hanya bisa menghabiskan uang, berbohong, serta bersenang-senang dengan wanita. Bagi dirinya, tidak peduli apakah Iblis Tua benar-benar anak dari master sekte sebelumnya atau tidak.

Li Qiye menjawab dengan tenang: "Dia pergi ke rumah bordil Cui Hong."

Ekspresi wajah dari keenam tetua itu seketika menjadi muram. Meskipun mereka tidak menyayangi Iblis Tua, namun mereka tetap saja memikirkan tentang salah satu anggota dari sekte terhormat mereka telah pergi mengunjungi rumah bordil yang terkenal sekaligus populer. Meskipun jarak tempat bordil itu ribuan meter jauhnya, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa kakek itu telah menjadi sumber munculnya masalah dan benar-benar telah mencoreng nama baik sekte. Sepertinya memang itu bukan pertama kalinya bagi si kakek untuk mengunjungi rumah bordil tersebut. Maka, para tetua menjadi sangat marah dan tidak tahu bagaimana cara untuk melampiaskan amarahnya. Oleh karena itulah, mereka hanya bisa berharap bahwa kakek cabul itu tidak lagi menjadi bagian dari sekte mereka di kemudian hari.

Seorang tetua lain bertanya dengan nada tinggi: "Apa keinginanmu?" Mereka semua tidak tahu bagaimana cara Li Qiye sampai bisa memperoleh Perintah Kuno itu, namun mereka juga tidak bisa berbuat apa-apa karena Perintah Kuno yang berada di tangan Li Qiye memang asli.

Li Qiye menjawab pelan: "Aku dengar bahwa posisi murid utama yang ada di sekte ini belum terisi. Karena Iblis Tua telah merekomendasikan diriku ditunjang dengan talenta yang kumiliki, maka aku tidak punya pilihan lain selain mengisi posisi tersebut."

Setelah mendengar jawaban itu, keenam tetua mulai mengutuk Iblis Tua. Si cabul bangs*t, hak apa yang dimiliki dirinya hingga berani merekomendasikan seseorang untuk menjadi murid utama dari sekte? Itu adalah posisi yang sangat penting, sekte harus benar-benar selektif untuk mencari kandidat terbaik. Jika tidak, posisi itu pasti sudah ada yang menempati.

Seorang tetua berkata dengan intonasi dingin: "Jangan pernah menganggap posisi dari murid utama sebagai sebuah lelucon!"

"Aku tahu." Li Qiye menjawab dengan tenang, lalu menambahkan kalimatnya tanpa sedikitpun rasa takut: "Namun, seseorang yang datang dengan membawa Perintah Kuno memiliki hak untuk meminta sesuatu – ini adalah sebuah peraturan yang telah dicetuskan oleh Immortal Emperor Min Ren."

Tetua pertama mendesak dengan pertanyaan yang mengancam: "Bagaimana jika kau menggunakan sebuah cara yang licik untuk mendapatkan Perintah Kuno itu?" Posisi dari murid utama bukanlah sesuatu yang bisa dianggap sebagai lelucon atau hanya diisi tanpa mempertimbangkannya matang-matang.

Li Qiye menjawab dengan sikap mendominasi: "Aku paham. Ketakutan dari para tetua bahwa aku telah menggunakan cara yang tidak jujur untuk mengambil Perintah Kuno ini dari tangan Iblis Tua. Tetapi, sejak kalian berenam tidak percaya dengan apa yang aku katakan, maka kalian bisa mengirim seseorang untuk mengkonfirmasi hal ini ke rumah bordil Cui Hong."

Jauh di kedalaman hati mereka, para tetua-tetua ini meringis kesakitan saat mereka mendengar tentang "Rumah Bordil Cui Hong." Tapi pada akhirnya, mereka tidak memiliki pilihan lain selain mengirim murid-muridnya ke sana guna mengkonfirmasi perkataan dari Li Qiye.

Beberapa saat kemudian, seorang murid mendapatkan konfirmasi bahwa perkataan Li Qiye memang benar. Murid itu mencoba yang terbaik untuk tidak mengatakan apa saja yang dilakukan oleh Ibis Tua yang sedang bersenang-senang, dan situasi yang tidak senonoh dengan para wanita di rumah bordil itu. Jika tidak, mungkin para tetua-tetua itu akan menjadi gila.

Berlawanan dengan kehendak mereka masing-masing, para tetua harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh para leluhurnya. Meskipun Cleansing Incense Ancient Sect telah sekarat, garis keturunan dari sekte itu masih terikat dengan salah satu Immortal Emperor. Oleh karena itulah, mereka tidak akan pernah sanggup jika harus mengkhianati aturan yang telah ditetapkan oleh para pendahulu mereka.

Pada akhirnya, para tetua mulai mengeluarkan perintah: "Keluarkan Cermin Kebenaran."

Cermin Kebenaran mulai bersinar dan memindai tubuh Li Qiye. Seorang yang ingin bergabung dengan sebuah sekte demi tujuan berkultivasi harus lebih dulu dinilai dengan menggunakan cermin ini. Cermin ini akan menunjukkan tiga; yakni Physique, Life Wheel, dan Fate Palace1.

Di depan cermin, refleksi dari tubuh Li Qiye mulai tampak. Ia tampak samar-samar – terlihat sebuah bayangan yang tidak stabil seperti bayangan itu akan segera menghilang sewaktu-waktu. Di belakang refleksi kepalanya, terdapat sebuah lingkaran darah yang tampak samar-samar, dan di atas lingkaran itu terdapat sebuah cahaya yang redup – kedua cahaya itu terlihat samar.

"Sebuah Physique Mortal, sebuah Life Wheel Mortal, dan perjalanan takdirnya juga menunjukkan bahwa dia memiliki Fate Palace Mortal." Seorang murid melaporkan hasil temuan dari Cermin Kebenaran sesaat setelah memindai bakat serta kondisi fisik miliki Li Qiye.

Setiap orang memiliki sebuah Physique, Life Wheel serta Fate Palace. Physique mempengaruhi tingkat kualitas fisik dari seseorang, sedangkan Life Wheel mengindikasikan umur dari seseorang, lalu Fate Palace menunjukkan talenta seseorang dalam dunia kultivasi.

Physique Mortal, Life Wheel Mortal, serta Fate Place Mortal yang terdapat di tubuh Li Qiye benar-benar membungkam mulut para tetua. Lelaki muda itu benar-benar seperti manusia-manusia pada umumnya: sekte itu mungkin bisa saja menyuruh para utusannya untuk keluar dan mencari manusia secara acak yang ada di jalan-jalan jika ingin menemukan bakat yang sama seperti itu.

"Jika kau ingin menjadi murid utama dari Cleansing Incense Ancient Sect, maka lupakan tentang King dan Saint Physiques, karena setidaknya, kau harus memiliki kualitas yang setara dengan Xiantian Physique. Dan Life Wheel milikmu setidaknya juga harus berada di level yang sama. Kemampuanmu benar-benar tidak cocok untuk mengisi posisi ini." Tetua pertama seketika menolak permintaan Li Qiye.

"Aku menyadari talenta milikku." Li Qiye tidak ingin memikirkan banyak hal tentang itu, maka ia dengan santai menambahkan: "Tetapi, aku masih tetap ingin menjadi murid utama."

"Kau..." para tetua benar-benar menjadi muak mendengar perkataan itu. Lelaki muda itu tidak memiliki kualifikasi yang cukup untuk bisa menjadi seorang murid biasa, apalagi menjadi seorang murid utama! Itu adalah satu-satunya permintaan yang sangat tidak berdasar yang pernah mereka dengar.

"Aku percaya bahwa keturunan dari Immortal Emperor tidak akan mengingkari kata-katanya atau melanggar aturan leluhur dan mempermalukan sekte beserta keturunannya." Li Qiye bermain-main dengan Perintah Kuno yang ada di tangannya, lalu pelan-pelan menambahkan: "Jika Perintah Kuno ini sampai jatuh ke tangan yang lain, maka hasilnya akan menjadi sulit untuk dibayangkan."

Mendengar itu, ekspresi wajah keenam tetua mendadak menjadi beku. Tetua pertama menatap lelaki muda dan menjawab dengan dingin: "Meski jika sesuatu yang buruk itu terjadi, siapapun yang ingin menjadi murid utama dari sekte haruslah diuji dalam berbagai aspek. Diantaranya latar belakang, juga talenta yang dimiliki oleh orang tersebut. Lagipula, sekte tidak akan pernah memberikan izin pada kandidat yang tidak memiliki kualifikasi untuk mengambil posisi itu."

"Itu adalah masalah kalian." Li Qiye menyapu pandangannya pada keenam tetua, lalu berkata: "Jika kalian mengira bahwa sekte lain sedang mengutusku untuk mencuri peninggalan dari Immortal Emperor, maka biar aku katakan pada kalian bahwa aku tidak perlu menjadi murid utama jikalau aku ingin melakukan hal yang demikian. Menurut kekuatan yang dimiliki oleh Perintah Kuno ini, aku bisa meminta apapun dengan menggunakan ini; bahkan aku tidak perlu repot-repot untuk menjadi murid utama. Seharusnya kalian benar-benar mengetahui hal ini melebih aku! Jika aku ingin membahayakan sekte, maka itu bukanlah suatu hal yang sulit selama aku memiliki Perintah Kuno ini."

Perkataan Li Qiye membuat para tetua itu saling bersitatap. Meskipun mereka merasa sedikit bimbang, mereka tidak bisa sepenuhnya percaya terhadap Li Qiye.

"Apa yang dia katakan bukanlah sesuatu yang tidak masuk akal." Tetua Cao, salah satu dari enam tetua, mulai merespon pelan: "Jika Perintah Kuno itu terus berkeliaran di luar, bukankah itu malah membahayakan sekte? Lagipula kita tidak bisa menolak seseorang yang datang dengan membawa Perintah Kuno ini, jadi sekalian saja kita terima permintaannya."

Tetua pertama menjawab dengan dingin: "Hmph... masalah ini tidak bisa diputuskan dengan sembrono!"

Seorang tetua lain menambahkan: "Dari dulu sampai sekarang, seorang murid utama jugalah murid langsung dari master sekte. Kita terima atau tidak permintaannya, sebaiknya kita bertanya dulu kepada master sekte untuk pendapatnya tentang masalah ini, lalu baru kita bisa membuat keputusan."

"Itu masuk akal. Pada akhirnya, seorang murid utama akan menjadi murid langsung dari master sekte." Tetua yang lain setuju.

Setelah keenam tetua selesai berdebat, maka tetua pertama segera memberi perintah: "Kirimkan sebuah surat kepada master sekte."

Surat itu dengan cepat dikirimkan ke Master Sekte Su Yonghuang, dan keenam tetua itu segera mendapatkan jawabannya. Dan yang mengejutkan mereka adalah balasan dari master sekte ternyata mengizinkan jika Li Qiye ingin menjadi murid utama.

Tetua pertama membaca surat itu sebanyak tiga kali guna mengkonfirmasi bahwa dirinya tidak salah membaca surat. Setelah membaca surat itu, ia berteriak dengan kesal: "Benar-benar tidak bisa dipercaya! Master sekte terlalu gegabah!"

Tetua Cao mencoba untuk membujuknya: "Saudara Gu, jika master sekte telah setuju, lalu mengapa kita masih berdebat? Pada akhirnya, seorang murid utama jugalah murid langsung dari master sekte. Jika demikian, keputusan itu seharusnya berada di tangan master sekte."

"Master sekte benar-benar telah bertindak gegabah, ah!" seorang tetua lain menggelengkan kepalanya dan menghela nafas panjang.

Tetua Cao memaksakan senyumnya: "Baiklah, kita tidak punya pilihan lain. Pada akhirnya, jika kita bisa menyelamatkan Perintah Kuno ini, maka sebenarnya kita telah melakukan yang terbaik untuk sekte."

  1. Physique: Fisik (kualitas tubuh seseorang); Life Wheel: Roda Kehidupan (motor penggerak kekuatan kultivasi); Fate Palace: Istana Takdir (kualitas tempat untuk menyimpan kekuatan kultivasi seseorang)

next chapter
Load failed, please RETRY

ของขวัญ

ของขวัญ -- ได้รับของขวัญแล้ว

    สถานะพลังงานรายสัปดาห์

    Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
    Stone -- หินพลัง

    ป้ายปลดล็อกตอน

    สารบัญ

    ตัวเลือกแสดง

    พื้นหลัง

    แบบอักษร

    ขนาด

    ความคิดเห็นต่อตอน

    เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C2
    ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
    • คุณภาพของการแปล
    • ความเสถียรของการอัปเดต
    • การดำเนินเรื่อง
    • กาสร้างตัวละคร
    • พื้นหลังโลก

    คะแนนรวม 0.0

    รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
    โหวตด้วย Power Stone
    Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
    Stone -- หินพลัง
    รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
    เคล็ดลับข้อผิดพลาด

    รายงานการล่วงละเมิด

    ความคิดเห็นย่อหน้า

    เข้า สู่ ระบบ