=Author POV=
"Laya!" teriak Ami nyaring membuat adiknya yang masih bermalas-malasan itu terbangun dengan terus menggerutu.
"Ini masih sangat malam, kenapa kamu menggangguku?" teriak Laya kesal pada kakaknya yang telah menatapnya dengan tajam.
"Jangan malas! Ayo segera ke kebun, hari ini kita memanen selada dan sawi." Ami berjalan keluar dari kamar Laya. Sementara adiknya itu masih menatapnya tak bereaksi.
Tunggu.
Sebentar.
Laya menyadari sesuatu. Kini dia sedang berada di kamarnya sendiri, bukan di kamar di Gedung Kuning tempatnya tertidur sebelumnya. Dia memandangi sekitar, itu benar kamarnya. Perangkat komputernya bahkan masih menyala karena dia tidak mematikannya setelah menggunakan itu.
"Laya! Kamu ingin aku menyeretmu? Cepat keluar!" suara teriakan nyaring khas Ami kembali terdengar dari arah dapur membuat Laya gergegas keluar untuk menemuinya.
Sangat nyata. Laya menyentuh semua barang yang ia lalui saat keluar dari kamar menuju dapur.