บท 157: Ngobrol

Satu jam kemudian, barulah Claretta sadarkan diri. Ia menatap sekeliling dengan tatapan heran. Tapi, ia tahu kalau itu masih berada di dalam kamarnya.

"Mama sama Papa kenapa? Kok, ada di sini?" tanya Claretta heran pada orang tuanya yang berada di sisinya dengan wajah wajah panik.

"Kamu pingsan, Nak. Memangnya tadi mikirin apa?" tanya Allice pada putrinya itu.

Claretta sepertinya mencoba mengingat apa yang terjadi padanya sebelum tak sadarkan diri. Ia tadi sedang memikirkan Brixton dan Matteo lagi. Sudah lama juga sebenarnya ia tak memikirkan dua orang itu. Entah mengapa tadi tiba-tiba teringat dua nama itu.

"Enggak apa-apa, Ma, mungkin aku kecapean aja," jawab Claretta mengelak dari apa yang ditanyakan ibunya.

Allice tahu kalau Claretta berbohong. Ia mulai menyadari kalau Claretta takut untuk jujur kepadanya. Ia merasa sedikit kecewa dengan sikap putrinya tersebut.