บท 208: Mungkinkah?

Pov Bunga.

Takkan pernah habis dalam sebuah hati yang takkan pernah bisa ku hempaskan. Kenapa harus ada sebuah rasa antara kamu dan aku? pikirku menatap dia yang di sana.

Mungkin aja, aku takkan pernah sanggup. Sungguh aku tak sanggup lagi. Aku takkan pernah bisa bersama. Ribuan purnama dengan penuh harapan. Menunggumu sebatas penantian panjangku. Rasaku mula mengumpal seakan menjadi sebuah awan yang siap untuk menurunkan rintik hujan.

Ribuan doa-doa, ku pasrahkan agar kau mengerti. Bisakah kau merapal namaku juga dalam doa-doamu.

Kau kekasih impianku. Sungguh hanya kamu yang mampu membuatku jatuh hati berulang kali. Mungkinkah, kau merasakan yang sama? atau aku terlalu berharap kepada Allah untuk menakdirkanmu mengenggam erat kedua tanganku.

Mendekap hatiku yang sudah lama beku akan rasa penghianatan. Bila mungkin aku adalah bagian dari dirimu. Ku harap kita bisa bertemu di sepertiga malam.