"Malu lah mas diluar. Kalau diliat orang gimana? Pak satpam, pak maman sama mamang, atau bibik."
"Enggak lah. Sepi kok."
Rafael terus menyakinkan sasya dan melirik ke kanan dan kirinya, memastikan kalau tak ada orang.
"Sepi kan. Gak ada orang." kata rafael menatap sasya dan memajukan bibirnya.
"Iya sih."
Sasya pun pasrah. Dia bersedia mempertemukan bibirnya dan menyambut bibir rafael. Baru bebebrapa cm mendekat.
"Non sasya,"
Bibik dari dalam rumah keluar memanggil sasya. Dia melihat keduanya yang akan berciuman. Sasya yang malu pada bibik pun langsung menjauh.
"Cantik manggil mas, aku masuk ya."
Sasya dengan salah tingkahnya langsung masuk ke rumah begitu saja dan meninggalkan rafael yang kecewa berat karena gagal mencium bibir sasya.
"Yahh bibik nihh, gagal deh. Ya udah lah bik, saya berangkat aja ke kantor."
"Ya maaf den. Dilanjut tadi juga gak papa. Bibik mah udah ngerasain dulu."
"Tapi sasyanya yang malu. Malah kabur dia."