บท 122: TANGIS SEDIH ERIKA

Erika mengangkat wajahnya, menatap Luis dengan air mata berlinang. Bagaimana ia bisa percaya kalau Dean benar-benar meninggal.

"Ceritakan padaku bagaimana saat Dean meninggal? dan di mana jenazahnya? kenapa kamu tidak membawanya pulang? apa kamu memakamkan jenazah Dean di sana? di tanah asing yang kita semua tidak tahu di mana?" tanya Erika dengan air mata yang mengalir deras di pipinya.

Luis menundukkan wajahnya berusaha menahan emosi kesedihannya untuk tetap bisa menceritakan semuanya pada Erika.

"Saat itu Dean sudah menjalani terapi terakhir, tiba-tiba saja jantung Dean sudah berhenti. Dan itu sudah di pastikan oleh Dokter Yola. Dokter Yola adalah asisten Dokter Zain. Entah kenapa saat Dokter Zain datang, dia membawa jenazah Dean pergi keluar dari rumah sakit tanpa bilang kemana dia pergi." ucap Luis dengan nafas tertahan bangun dari duduknya.

"Kamu mau ke mana Luis? kamu belum selesai menceritakan semuanya?" tanya Erika menatap Luis yang sedang berdiri di hadapannya.