ดาวน์โหลดแอป
65.11% CINTA tapi gengsi / Chapter 56: Bab 56

บท 56: Bab 56

kini empat remaja itu Sudah berkumpul di sebuah Restoran cepat saji.duduk di dekat Tembok kaca yang langsung menampilkan pemandangan di luar tempat makan Bulan duduk bersebelahan dengan Bianca sementara di hadapan Bulan ada Bumi di depan Bianca ada Atta

Bulan mengambil sepotong pizza dari loyang memakan ujungnya dan mengunyah sampai pipi mengembung.Sesekali ia makan diiringi Tawa saat mendengar guyonan yang Atta ciptakan tak jarang Bulan tersedak sampai batuk karena ulahnya sendiri

Bulan juga Sesekali mencuri pandang pada Bumi Bulan Sangat suka melihat Bumi tersenyum Bahkan tertawa.Hingga Tingkat kegantengannya makin bertambah dan membuat Bulan kagum terhadap Bumi Bukan hanya ketampanannya Tetapi juga kecerdasan wibawa dan dikenal akan keganasannya dalam menghadapi musuh

Memang tak ada manusia yang sempurna Tetapi bagi Bulan Bumi sangatlah sempurna Begitu Rasanya ketika orang yang sedang jatuh cinta Semua yang ada pada diri Seorang yang ia sukai pasti akan selalu indah dan menarik di depan mata kita Sama seperti Bulan rasakan selama ini

Bulan menunduk saat Bumi Hendak menoleh ke arahnya ia meraih minuman Menyedot setelah ia menelan pizza yang ada di mulutnya Kini Bulan menatap ketiga Temannya dan menghela nafas Ringan

" Guys " panggil Bulan membuat semuanya menoleh ke arahnya " Aku ngajak kalian di sini sebenernya buat ngabasin waktu untuk hari ini bareng kalian Soalnya Besok lusa aku Bakal ke Medan dan langsung ke Bangkok hari itu juga '

" Hah " Bianca terkejut "

" Serius Lan ? Lusa ? kan belum pengumuman kelulusan.... sahut Atta "

Bulan mengangguk " Aku tahu tapi Mama Ngajak ke Bangkok lusa.Mama takut nggak ada waktu lagi Buat liburan sama aku.nggak lama lagi Mama bakal dapat job buat ke luar kota lagi "

" Yah.... kita liburan nggak bareng dong ? Bianca melemaskan bahunya

Bulan menggeleng Samar " Aku nggak bisa Nolak ajakan Mama Tapi,aku udah lama nggak liburan bareng sama Mama kalian tahu akan Mama aku sibuk "

Atta mengangguk paham " nggak apa-apa kok Lan waktu bareng keluarga kan lebih penting lagian kita juga masih bisa teleponan kan Video call juga kalau kangen

Bianca mengangguk Setuju " iya bener "

Senyuman kecil itu terukir di wajah manis Bulan Senang rasanya memiliki Bianca, Atta Dan Bumi Di hidupnya Awalnya Bulan merasa terpuruk karena Dave hingga akhirnya ia bisa kembali ceria karena mereka mereka bertiga yang menghadirkan mentari Dari mendungnya suasana hati Bulan Tak bisa di pungkiri seberat apa jika Bulan meninggalkan mereka ke Bangkok Nanti

" Lusa aku Berangkat jam delapan pagi kalian temenin aku ke bandara iya"

" iya Lan kita mau temenin Lo ke Bandara " sahut Atta

Pagi ini tepatnya jam Delapan Bulan bersama temen-temennya Sudah tiba di bandara Jakarta Soekarno Hatta Bulan menyeret kopernya Sedangkan ketiga Temannya menatap Bulan dari belakang Tatapan itu berbeda-beda dan salah satunya ada yang seperti tak merelakan Bulan pergi

Bulan berbalik badan menatap ke arah tiga Temennya dan ia Seketika berhenti berjalan meninggalkan koper itu dan berlari mendekati teman-temannya yang menjadi sasaran awal Bulan adalah Bianca ia memeluk cewek itu dengan erat seperti tak mau melepasnya Bumi maupun Atta hanya memperhatikan tak bergeming ingin ikut memeluk, Tapi merasa canggung

melepaskan pelukan itu, Bulan Kini beralih memeluk Bumi Atta Sekaligus membenamkan wajahnya di antara Dada Bumi dan Atta Rasanya sangat berat untuk berpisah dengan mereka walua untuk beberapa hari saja, bahkan tidak sampai satu Minggu

" i Miss you so Much Guys " Bulan bergumam sedikit melirih dengan air mata yang mulai menggenang di pelupuk mata indahnya "

Bumi memajamkan Matanya, merasakan aroma rambut Bulan yang Berbau buah-buahan.Besok dan hari ke depan ia tidak bertemu dengan sosok ceria nan Ceriwis seperti Bulan.setelah ketiganya melepas pelukan itu Bulan menatap Dua cowok yang Berada di hadapannya seraya Tersenyum.Matanya sudah berkaca-kaca bibirnya bergetar namun ia berusaha kuat mungkin untuk tidak menangis Bulan juga menatap Bianca dengan tatapan yang sama

" Belum pergi aja aku udah kangen sama kalian ! ucap Bulan terdengar manis namun membuat hati mereka bertiga seperti di Remas hingga terasa Sesak " Doain aku biar Selamat Sampe Tujuan "

" Amin kita pasti bakal kangen banget sama Lo Lan " Atta tersenyum sendu

" jangan lama-lama di sana ya Lan jangan Sampe Lo betah Di sana ! Bianca berucap ia meraih tangan Bulan menandakan dirinya tidak mau Bulan pergi apalagi Bulan merupakan temen baru yang sangat baik untuknya "

" Aku nggak lama kok di sana Cuma lima hari Bulan ikut tersenyum " paling lama Mungkin seminggu Aku bakal kangen kalian...."

" Tapi kok gue kayak berat ngelepas Lo ke Bangkok yang Lan " terlihat kilatan sedih di mata Atta "

Bulan terkekeh kecil lalu ia menepuk pipi Atta " Tenang aja Nanti aku bawa oleh-oleh Buat kalian "

setelah berbincang ringan dengan teman-temannya,kini Bulan menghirup nafas dalam-dalam dan membuangnya perlahan Matanya tertuju pada Cowok yang sedari tadi diam membisu tidak seperti biasanya ia berceloteh diselingi Kalimat-kalimat menusuknya Namun sekarang ia terlihat lebih tenang dari yang biasanya

" Bumi " panggil Bulan

sebenernya Bulan ingin sekali memeluk Cowok itu secara personal dan merasakan hangat Dalam dekapannya Bulan ingin membawa bekal untuk di Bangkok berupa sebuah pelukan dari Bumi tetapi ia tidak yakin akan terjadi hal itu.lagipula Bulan masih sedikit merasa jengkel pada Bumi sebab sampai sekarang ia pernah peka terhadap perasaannya

Bumi membalas tatapan Bulan Matanya menghunus retina, Bulan membuat ritme jantung cewek itu dua kali bergerak Cepat di luar dari batas normal lagi-lagi Bulan menghela nafas mencoba rileks

" jaga diri Lo baik-baik di sana " pesan Bumi " Jangan ceroboh dan jangan nyusahin Orang Lo Dewasa dikit jangan manja terus "

Mendengar ucapan itu' itu senyuman Bulan akhirnya melebar hingga Deretan gigi putihnya ia mengangguk semangat " iya Bumi "

' kalua udah sampe kabarin kita Lan " ucap Atta

Bulan mengangguk " ya udah aku berangkat ya pesawatnya Udah mau berangkat Makasih udah mau anterin aku Sampe ke Bandara"

" Bumi, Atta dan Bianca mengangguk " Anytime Lan "

" Bulan hati-hati ya ! seru Atta

' have fun Lan " sambung Bianca

Bulan yang sudah mulai melangkah meninggalkan mereka sembari melambaikan tangannya ke arah mereka.Sebuilir air mata sudah siap meluncur dari tempatnya tetapi Bulan masih bisa menahannya ia tersenyum tipis Dan matanya tak terlepas dari Bumi

ia berharap Cowok itu memberinya satu kalimat terakhir sebelum ia benar-benar berangkat.Namun hingga Bulan sudah hilang pandangan Bumi Tetap saja ia tidak kunjung mengucapkan sebuah kalimat yang sangat Bulan harapkan itu

Mungkin sampai kapan pun perasaan Bulan terhadap Bumi tidak akan pernah terbalaskan.Bulan Sadar Bumi belum siap menerima seseorang di dalam hatinya.Mungkin karena itu, Bumi susah membuka Dirinya untuk menerima Bulan yang terlihat menyukainya dan tulus menyayanginya

melihat wujud Bulan yang sudah jauh tak terlihat tiga orang tadi menghela nafas berat.Atta menepuk bahu Bumi seakan memberi semangat pada sahabatnya itu

" Bulan kayak mau ngomong sesuatu sama Lo tapi kayak dia Pendem gitu Lo nyadar nggak "

Alis Bumi lantas saling bertautan tidak mengerti " nggak "

" padahal keliatan jelas dari matanya dia natap Lo ucap Atta " Lo terlalu nggak peka sih "

" Ah...kok gue jadi pengin nangis ya ? Bianca tiba-tiba menyelak " Gue jadi pengin ngejar Bulan terus nyusul dia buat nggak usah pergi "

" Sama Bianca " Balas Atta " Tapikan dia ke sana buat ketemu nyokap nya kasihan udah lama nggak ketemu sama nyokap sendiri

" iya sih ya...." Bianca Berucap lesu"

" ya udah kita balik yuk " Atta mengajak kedua Temennya itu " Nyari makan dulu tapi ya laper banget ini gue dari tadi "

Bianca mengangguk setuju.mereka bertiga pun beranjak dari tempat untuk keluar dari bandara Soekarno Hatta dari bandara menuju lobi di mana mobil milik Bumi terparkir di sana.Tidak Biasanya Bumi membawa mobil pribadi miliknya baru Sekarang ini demi mengantar Bulan ke bandara

ketika Semuanya sudah masuk mobil, Bumi segera menancap gas meninggalkan bandara.selama menyetir pikiran Bumi melayang ke segera arah Namun, yang menjadi objek utama ialah Bulan Cewek yang baru meninggalkan untuk Sementara Bangkok bukanlah negara yang begitu dekat dengan Indonesia jarak jauh membuat Bumi harus menahan Rindu yang ia kubur sangat Dalam hingga Bulan kembali lagi.sebenarnya Bumi ingin memberi tahu Bulan arti Dari kalimat itu

yang pernah ia sampaikan padanya tetapi perasaan gengsi itu selalu menguasai keinginan Bumi Kini yang Bumi lakukan hanyalah waktu yang tepat hingga ia mampu mengalahkan Rasa gengsi yang merasuki Dirinya

" kita mau makan apa " tanya Bumi

" NASi goreng pak hari ! seru Atta ia berseru penuh semangat

" Emangnya udah buka " tanya Bumi lagi

" kali aja Buka Coba kita ke sana dulu " sahut Atta Bumi pun melajukan mobilnya ke tempat tujuan pertama mereka


next chapter
Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C56
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ