Nizam masih menatap Pangeran Abbash dengan tajam dan Pangeran Abbash masih menyunggingkan senyum liciknya. Nizam lalu menghela nafas panjang dan berulang kali menghembuskannya.
" Jadi bagaimana Yang Mulia ? Apakah Anda bersedia memberikan Alena kepada Hamba yang tidak berdaya dan lemah ini ? " Kata Pangeran Abbash.
Nizam malah berjalan mundur dan kembali duduk di tepi tempat tidur sambil menatap Alena dengan pandangan sejuta rasa. Ia lalu menatap pangeran Abbash dan mulai berkata dengan perlahan dan seakan penuh dengan penyesalan.
"Sebenarnya Aku tidak ingin melakukan ini semua di depanmu. Aku tadinya akan berbaik hati menyadarkan hipnotis Alena di dalam kamar pribadiku. Tetapi Kau menantangku maka dengan sangat terpaksa Aku melakukannya di depanmu. Untuk menyadarkan dirimu agar tidak terlalu berhalusinasi terlalu tinggi. Berhalusinasi itu akan sangat menyakitkan kalau seandainya tidak tercapai" Kata Nizam sambil membaringkan Alena kembali di tempat tidur.