" Mengapa Kau tidak bisa menunda pertemuan dari para tetua? Tidak bisakah kita menundanya sampai kalung yang hilang itu ketemu?" Kata Ratu Sabrina dengan wajah muram dan gundah. Ia tidak bisa membayangkan kalau sampai para tetua tahu kalung itu benar - benar hilang dan berada di Pangeran Abbash. Maka habislah riwayat dari Alena. Dan kalau sampai Alena terusir dari istana. Ratu Sabrina yakin Nizam akan pergi juga dari istana ini.
"Bagaimana mungkin Aku bisa menundanya?" Kata Perdana Mentri Salman sambil duduk di kursi lalu meminum kopinya dengan wajah sangat tenang dan santai. Bahkan sinar matanya tampak bersinar penuh dengan kebahagiaan.
"Kau kan menguasai parlemen. Aku yakin kau bisa menundanya. Kau jangan menutup mata. ini menyangkut nasib anakku" Kata Ratu Sabrina sedikit berang melihat Perdana Mentri Salman yang malah tampak sangat santai.