Alena yang merasa roknya ketarik - tarik menoleh ke arah Nizam dan Ia mengerutkan kening melihat Nizam memegang kain roknya dari samping.
"Kenapa Kamu?" Kata Alena sambil menatap wajah Nizam. Nizam jadi cengengesan lalu Ia menggelengkan kepalanya. Ia tidak mau Alena tahu kalau Ia menggosokan punggung tangannya ke kain rok Alena. Nizam tidak mau dianggap jorok oleh Alena.
"Tidak apa - apa, Eeh.. ayo kita cepat pergi dari sini. Aku sudah tidak tahan" Bisik Nizam kepada Alena.
"Tidak tahan apa lagi? Jangan gila kamu ya!" Alena melotot sambil balas berbisik.
"Jangan gila apa Alena? Kau jangan begitu buas" Kata Nizam sambil nyengir, kemarin malam Ia sudah membuat Alena terkapar kelelahan dan sebenarnya malam ini Ia tidak ingin mengganggu Alena tetapi tarian tadi membuat Ia merasakan sentuhan kulit Alena yang basah ke kulitnya dan Ia mencium aroma tubuh Alena yang memabukan sehingga jiwa kelaki - lakiannya menjadi terpanggil.