Mata Cindy langsung tertuju pada mobil itu. Ya, itu adalah suara Caca dari jendela. Cindy mempercepat langkahnya menuju wilayah paling ujung parkiran. Di sanalah Caca dan Cici sering memarkirkan mobil mereka. Alasannya hanya satu, mudah untuk ditemukan. Tidak setiap hari juga, tergantung keberuntungan. Kalau terlambat tentu saja keduanya sudah harus mengikhlaskan tempat yang sangat berharga itu.
"Mereka benar-benar sangat kompak, bahkan baju dan sepatu pun harus sama, ckckck. Apa mereka sengaja membingungkan orang-orang? Eh? Apa ada yang seperti itu? Tau ah!" Cindy bergumam sendiri sambil memperhatikan penampilan dua sahabatnya.
"Lihat, lihat, lihat … siapa yang sedang memandangi kami dengan kekaguman, hahaha!" Dengan sangat percaya diri, Caca langsung berkomentar begitu melihat tatapan Cindy. "Sudah mengaku saja, aku sudah tahu kalau kamu diam-diam ngefans! Hihihi!" Masih dengan tingkat percaya diri yang tinggi, Caca mengeluarkan semua kalimat-kalimatnya.
"Dih, najiz!"
"Hei!!"