Beberapa kali sudah pria di sana mencoba untuk menghubungi putrinya. Sayang sekali, tidak ada tanggapan dari sana. Pikirannya mulai tertuju pada kondisi buruk yang mungkin dialami. Ah, membayangkan putrid kesayangannya menderita saja sudah cukup membuat dada sesak.
"Apa yang terjadi pada putriku. Apa ia baik-baik saja, sekarang?" Pria itu masih memandangi ponselnya.
Ia mulai memandangi galeri foto untuk melepas rasa rindu pada putrinya. Dipandanginya satu per satu dari foto itu. Pria itu tersenyum. Ada satu gambar yang menunjukkan putrid kecilnya dulu. Dengan gigi depan yang tanggal, tidak membuat kecantikan putrinya menurun. Justru itulah yang membuatnya menjadi sangat manis.
"A … Cindy sekarang sudah besar. Aku tak menyangka waktu berjalan secepat ini. Kalau sudah seperti ini … rasanya tidak lama lagi ia akan meninggalkanku. Aku harus bertahan hidup hingga mengantarkan putriku ke altar."