Cindy sangat malas bergerak. Ia baru sadar bila kepergian Sofi ternyata memberi dampak yang nyata untuknya. Siapa yang menyangka bila sekarang ini ia akan melakukan lagi pekerjaan rumah. Dengan sangat malas, Cindy menggunakan toner dan juga skincare di wajahnya.
"A … kalau seperti ini sama saja … seolah semuanya adalah pekerjaanku. Ibu tiri yang tak bisa diandalkan dan juga saudari tiri yang sombongnya minta ampun karena sudah bekerja. Seperti inilah kehidupanku dan tidak ada yang mengerti sama sekali."
"Cindy, apa kamu mau aku membantumu? Aku bisa membantu bila kamu mau … tapi kalau tidak butuh bantuanku juga tidak masalah, sih."
Bagian terakhir ucapan Peri Ella membuat Cindy harus menatap tajam ke arahnya. Itu terdengar seolah ingin memberi bantuan padahal tidak. Cindy juga menyunggingkan senyumnya.
"Eh, kalau tidak berniat untuk menolongku sekarang, sebaiknya tidak usah!"
"Hiahaha!"