"Jadi…., kita akan tidur bertiga di sini?" Rachel berusaha tersenyum kikuk
"Ini kelihatan seru, setidaknya aku tidak pernah merasakan bagaimana merasakan malam bersama teman" Clay terlihat bersemangat
"Mungkin maksudmu dari kata teman…., Pemburu" Shine menunjuk dirinya sendiri, "Di buru" Shine menunjuk Clay, "Dan di mangsa" Shine menunjuk ke Rachel
"Rantai makanan yang indah di dalam satu ruangan" lanjut Shine yang mengambarkan kondisi mereka yang terpaksa bersama, tidak ada yang ingin berada di dalam situasi ini
Rachel terkikik kecil..,terdengar lucu walau sebenarnya sangat menggenaskan terutama dirinya, ia yang tidak di anugrahi dengan kekuatan, harus bersama makhluk yang hanya dengan satu pukulan dapat menjadikannya menu geprek, dan ia juga merupakan posisi terendah di dalam rantai makanan tersebut. akhirnya ia bisa merasakan apa yang di maksud dengan rantai makanan di pelajarannya dulu
"Kalimat yang bagus" puji Rachel..
Kruyuk…..
Terdengar dengan jelas suara perut Rachel berbunyi
Mereka berdua langsung menatap Rachel…
Biasanya Rachel akan ikut mengelak…, suara perut siapa yang memalukan itu? Tapi ia ragu mengeluarkan kalimat itu , bisa saja dia satu-satunya yang bisa mengeluarkan bunyi tersebut dari perutnya…
Rachel sedikit menunduk, namun ekor matanya melirik kearah mereka berdua bergantian…, mencari tahu apakah yang akan terjadi, apakah suara perutnya akan membuat ke dua orang tersebut ikut merasakan lapar..., itu berbahaya!!!
"Wah…, aku benar-benar bisa mendengar bunyinya dengan sangat jelas" Tawa Clay
"Akhirnya…, ada seseorang yang hidup dan normal di rumah ini" lanjutnya merasa bahagia
Tapi tidak dengan Rachel
"Permisi…, apakah aku satu-satunya yang makan di sini? maksudku yang bisa merasakan lapar di sini?" Rachel memamerkan sederet giginya dengan memaksa senyum, mengingat jika ia belum makan sesuatu dari pagi
"Kami semua merasakannya…, hanya yang berbeda adalah sajian yang akan tersaji" Shine bangkit dari tempat tidurnya, ia juga mulai merasakan lapar ketika mendengar suara perut Rachel.
Layaknya seperti serigala, Shine dapat berpuasa dengan cukup lama dengan mengandalkan lemak yang tersimpan di tubuhnya, namun ketika ia mulai mengisi cadangan lemak itu kembali, ia akan memakan dalam porsi yang luar biasa
Rachel mulai berpikir ketika mendengar perbedaan sajian, apakah dia akan di sajikan tangan seperti sebelumnya? Atau… sesuatu yang meneteskan darah? Menggingat kalau Shine juga seorang pemakan daging.
"Permisi…, sepertinya aku tidak lapar" Rachel memengang perutnya yang kosong, sebaiknya ia tidur saja…, dan besok pagi-pagi sekali ia akan keluar untuk mencari makanan.
Shine tersenyum kecil "Aku akan memasak kan mu makanan yang pantas…, karena aku juga seorang manusia" ia seolah tahu apa yang di pikirkan Rachel
"Aku lebih suka rare meat…, sedikit saus merah alami. Tolong buatkan aku beberapa makanan juga" Clay menempel kepada Shine seolah mereka adalah teman dekat
"Kita tidak sedekat itu untuk melakukan hal tersebut" Shine menepis tangan Clay yang ikut berjalan
"Tunggu.., kau memiliki dapurkan?"Tanya Shine memastikan
"Jika yang kau maksud sesuatu yang menghasilkan api…, tentu saja ada. Tapi…, aku tidak memiliki wajan, panci, dan sejenisnya…, apalagi minyak…"Tangan Clay mulai bergerak-gerak untuk menyatakan peryataan yang tidak jelas
Selama mereka berdua berdebat panjang tak terselesaikan, Rachel diam-diam mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi teman dekatnya…, berada dalam sini tidak menjamin nyawa-nya.
Ia baru saja membuka ponselnya , banyak sekali telpon dan juga kotak masuk yagn masuk ke dalam ponselnya. Ia segera menelpon temannya…, kakinya bergerak-gerak gelisah, ketika Cherry tidak mengangkat panggilannya, dia merasa semakin panic sambil menggigit kuku-kuku jarinya.
"Tolong angkat Cherry, aku mungkin tidak memiliki kesempatan untuk menelpon mu lagi…, baterai ponselku juga menunjukan kedaruratan. Kau harus mengetahui sandi laptop ku untuk bisa mengakses semua video yang telah tersimpan otimatis di driveku"
Tut…
Tut…
Tut….
"Panggilan telpon akan di alihkan ,penerima tidak dapat menjawab telpon anda"
Tep.. tep… tep…
Suara langkah kaki mulai terdengar
Dengan cepat Rachel menyembunyikan ponselnya, ia langsung menekan tombol off untuk mematikan seluruh aktivitas ponselnya.., ia menelan ludah berkali-kali, keringat mulai menetes dari dahinya. Ini sama menakutkannya dengan permainan Zombie
"Kau ingin membersihkan diri? Ada sebuah pakaian mandi di kamar mandi kau bisa menggunakannya dulu" Clay menatap Rachel yang berdiri dengan posture yang sangat tegang.
Mungkin saja kehadiran diriku membuatnya tidak nyaman…, menakutkan untuk dicerna memang.
"Oh…" Rachel menganggukan kepalanya berkali-kali
Ia segera berjalan ke sebuah pintu yang mengarahkan ke kamar mandi, menguncinya dengan sangat cepat, dan ia duduk di atas toilet, berusaha untuk menghidupkan kembali ponselnya, namun ponsel itu tidak menyala sama sekali, ia kembali berusaha menghidupkannya…,hasilnya masih sama… tidak ada perubahan sama sekali, ponsel telah kehilangan daya
Dan mereka bertiga akhirnya berakhir di ruang makan…
Dengan bumbu seadanya… ,tidak…, itu sama sekali tidak di bumbui, karena Clay tidak memiliki bahan itu untuk di gunakan, dan ia juga tidak memerlukannya sama sekali.
Rachel dengan hati-hati membalikkan daging yang terlihat sangat matang, malah sedkit gosong itu…, itu terlihat menggiurkan…, namun otak nya menolak untuk menusuk daging itu dengan alat makan, apalagi memasukan potongan itu ke dalam mulutnya
"Boleh aku tahu, daging apa ini?" tanya Rachel dengan suara ragu…
Ia juga pasti akan tetap meragukan jawaban mereka sekalipun mereka menjawab dengan jujur
"Yang pasti bukan daging manusia…, karena aku tidak makan itu" Shine menjawab tegas
"Rusa…, aku baru saja memburu rusa kemarin, untuk di santap…, kau cukup beruntung untuk itu…, biasanya aku langsung makan di tempat… tidak membungkus pulang. Karena lebih enak, segar dan lebih hangat di tempat. Layaknya manusia yang suka makan di tempat makan" Clay terkekeh
"Hmmm…, oh…, sepertinya mulai hari ini aku akan bervegetarian" Rachel menelan ludahnya. Makanan di depannya sudah tidak terlihat enak untuknya, karena tiba-tiba saja ia menggingat bagaimana kejadian ke dua korban.
***
Malam itu…, kami bertiga tidur di kamar yang sama. Kamar yang memang sangat besar walau untuk kami bertiga…, beberapa kali Rachel berusaha untuk tidur…, memejamkan mata dan berkali-kali membolak-balik kan badan.
Bagaimana bisa ia tidur, jika…, dua lelaki itu mengawasinya saat tidur…, dalam mata terpejam…, ia masih bisa merasakannya…., merasakan dua pasang mata it uterus memelototinya, di balik kelopak matanya yang tertutup, kedua bola mata Rachel bergerak gelisah.
Shine memilih untuk tidur di sofa panjang di dekat ranjang tempat Rachel tidur, sambil mata yang terus menatap ke ranjang , sementara Clay duduk di kursi kantor yang sengaja ia seret ke samping ranjang…., ia terus menatap wajah Rachel.
Clay melihat mimik wajah Rachel dengan sangat jelas, bulu-bulu mata yang halus, pipi yang sangat putih, bibir yang bewarna peach pudar, dan ke dua kelopak mata yang bergerak-gerak
"Kau sudah tidur Rachel?" Tanya Clay
Rachel hampir saja menjawab pertanyaan Clay, ia memilih untuk tidak menjawabnya dan berpura-pura tidur. Jangan mengajakku berbicara Clay…, kau pikir aku bisa tidur jika di pandang oleh dirimu?
Clay mengambil kesimpulan jika wanita itu memang telah tertidur, deruan nafas yang melemah, dada yang naik turun beberapa kali, suhu tubuh yang terasa hangat, entah kenapa ia merasa sangat takjub. Ia menyingungkan senyum kecil ketika ia mengetahui fakta untuk pertamakalinya ia melihat manusia tertidur dengan jarak sangat dekat.
Tangannya terulur dengan begitu cepat…, rasa ingin menyentuh dan merasakan langsung kulit lembut yang teralirkan darah begitu mengebu-gebu.
Cringg…..
Terdengar suara tongkat perak itu mengarah kepada Shine
Shine berdiri dari tempat tidurnya, dan meloncat keranjang Rachel… dan langsung mengarahkan tongkat itu kepada Clay ketika melihat tangan nakalnya mulai beraksi
Seketika Rachel langsung terbangun dari tempat tidurnya, ia membuka matanya dengan sangat lebar ketika merasakan sesuatu meloncat dan mengguncang ranjang nya, dan mulai merasakan sakit yang amat di kakinya…, jantungnya berdetak dengan cepat karena merasa kaget.
Ia yang tidak tahu apa yang terjadi melihat ke arah depan sambil celingak-celinguk bodoh…, dan menyadari rasa sakit di kakinya karena….
"Ya… ya..ya…, kakiku… kau menginjak kaki ku Shine" Sebelah tangan Rachel memukul-mukul kuat ranjang karena merasa sakit, sementara tangan sebelahnya lagi menunjuk kearah kakinya
Clay dan Shine menatap ke arah bawah kaki Shine…, dengan sangat kaku… dan perlahan…sangat perlahan bagaikan gerakan slowmotion menggeser posisi kaki yang menginjak kaki Rachel.
"Sebenarnya kau ingin melindunginya…atau mencelakainya Shine?" tanya Clay dengan memasang wajah polos