Seolah waktu Rachel berhenti, semua tidak bergerak dimatanya … pandangannya hanya tertujuh kepada gambar dirinya sendiri dan headline yang terpampang dengan sangat jelas. Mereka mencarinya bukan karena sebagai orang hilang, namun sebagai seseorang yang bersangkutan dengan pembunuhan keji.
Padangannya teralih kepada orang yang berlalu lalang, ada perasaan yang benar-benar mencengkram, seolah semua orang sedang memandangnya. Rachel segera menutup wajahnya dengan hodie dan menundukkan kepalanya.
Kakinya perlahan melangkah semakin dekat dengan Shine, menyembunyikan wajahnya di balik punggung Shine.
Shine menatap Rachel yang semakin mendekat kepadanya, ia mulai mengendus sesuatu … kedua lubang hidungnya kempas-kempis. Tangannya bergerak kearah belakang tubuhnya untuk melindungi Rachel.
"Mereka datang!!!! Mereka disini," Shine memperingati Rachel dan Clay.
Namun jarak antara mereka berdua dengan Clay cukup jauh, ditambah kebisingan dari orang yang berlalu lalang, membuat Clay sama sekali tidak mendengarkan perkataan Shine sama sekali.
"Si … siapa?" Tanya Rachel
"Para Vampire … aku tidak menyangka mereka akan muncul di tengah keramaian, hati-hati mereka sangat cepat!!" Shine kembali memperingati Rachel
"Jadi … apa yang kau harapkan dariku? Aku tidak bisa menandingin kecepatannya, untuk melihatnya saja aku tidak bisa," Jawab Rachel.
Benar mereka terlalu cepat untuk mata manusia, bahkan sebuah kecepatan tangan seorang pesulap dapat menipu sesama manusia. Dan saat ini … aku baru menyadarinya, jika aku tidak hanya diburu oleh para Vampire, tetapi juga para manusia!!!
"Jangan menjauh dariku!" Perintah Shine.
Mata Shine terlihat mulai mengamati para vampire yang menyamar diantara manusia, sulit membedakan mereka jika menggunakan mata manusia, cara Shine membedakan mereka dengan menggunakan sensor panas tubuh dan penciumannya yang tajam.
Seperti yang telah banyak diketahui, jika hidung seekor serigala dapat mendektesi radiasi panas rendah melalui rhinarium yang penuh dengan syaraf, sementara para vampire tidak memiliki panas yang tercipta pada tubuh mereka.
Shine kembali menatap Rachel yang berada di belakangnya, ia mulai memikirkan bahaya yang akan terjadi pada Rachel.
Terlalu terbuka!!! Pikir Shine, mereka bisa saja menyerangnya dari belakang dengan gerakan sangat cepat, hingga diriku tidak menyadari kedatangan mereka.
Sementara Clay baru saja akan berjalan kearah mereka, dirinya masih menikmati ketenaran sementara yang diberikan kepada para penganggum mobil mewah dan lelaki tampan.
"Maafkan aku," ucap Shine dan langsung memeluk Rachel dengan erat.
"Berpenganglah yang erat, atau dirimu akan tertinggal di sini sendiri," lanjut Shine dengan suaranya yang berat.
Mata Rachel melotot ketika tubuh lelaki itu menempel padanya … berbeda dengan Clay yang terasa sangat dingin, tubuh Shine benar-benar hangat, auranya menenangkan … dan irama detak jantungnya terdengar jelas ditelinga ku yang menempel tanpa celah didadanya.
Sebentar … ada yang salah. Rachel mengangkat kepalanya menatap tekuk leher Shine yang sedang berkonsentrasi. Memang nya boleh? Melakukan ini?
"Sebentar…," Rachel langsung melepaskan pelukannya
"Kita boleh melakukan ini … kau seorang pendeta dan aku seorang wanita single. Aku tidak sedang berniat untuk menggodamu," Rachel mengelengkan kepalanya, merasa susunan kata yang ia ucapkan salah.
"Aku tidak ingin terlihat seperti wanita yang menggodamu," Rachel memperbaiki kata-katanya tadi.
"Sebenarnya apa yang kau pikirkan? Aku hanya melindungi salah satu ciptaan Nya," Shine merasa bingung dengan apa yang dipikirkan wanita itu.
"Mereka semakin dekat," Shine kembali mengingatkan Rachel untuk bersiap dengan scenario paling buruk.
Perlahan Shine mundur kearah tembok … berusaha untuk menutup celah dari arah belakang yang terlalu terbuka. Perlahan kedua matanya mulai memerah … mata yang akan aktif ketika dirinya merasa bahaya. Mata itu secara khusus dapat melihat dengan jelas pergerakan Vampire yang sangat cepat.
"Bersiaplah untuk lari," Shine memeluk Rachel semakin erat
Tubuh Rachel sedikit terangkat ketika pelukannya semakin erat, Rachel menatap kearah kakinya yang mulai berjinjit kecil.
Bagaimana aku bisa berlari dengan ujung jariku? Aku bukan seorang ballerina yang dapat bergerak lincah dengan kaki-kaki yang sangat terlatih hingga kejari-jari mereka yang kuat. Sembari terus menatapi kakinya yang mulai terasa pegal.
Shine tidak ingin Rachel menghambat dirinya atau memperlambatnya, tanpa aba-aba seperti sebelumnya … Shine berlari dengan cepat sambil memeluk Rachel yang sama sekali tidak menampakan kakinya dilantai.
"Mau kemana kalian?" tanya Clay yang terlihat heran dengan kecepatan lari Shine yang mulai mendekatinya
"Kembalilah kemobil!!!" Perintah Shine sambil menarik tangan Clay dengan sebelah tangannya.
Bagi Shine berat tubuh Rachel sama sekali tidak mempengaruhinya, layaknya hanya mengangkat dua kilo gula pasir untuk manusia.
Clay baru saja bergerak menjauh dari mobilnya, baru beberapa menit sebelum ia benar-benar meninggalkan mobil mewanya, sekarang ia malah harus berlari kembali ke arah mobilnya, sambil sibuk mencari kunci mobil yang ia sendiri lupa diletakkan di mana.
"Kenapa kau belum membukanya?" Shine menaikkan nadanya kearah Clay.
"Karena aku lupa dimana aku meletakkannya!!!" Clay ikut menaikan nadanya.
"Sebaiknya kau mengingatnya kembali sebelum aku membuka paksa mobil ini," ancam Shine dengan tampang datar.
"Tu … tunggu…, kau tidak tahu berapa mahal harga mobil ini?" Clay menahan tangan Shine yang mulai bergerak kearah pintu mobilnya.
Clay lebih takut jika mobilnya terluka dibandingkan dirinya sendiri, tangannya gemetar kuat ketika dengan cemas mencari kunci mobil, ia terus merongoh saku-saku yang ada dibagian celana maupun bajunya.
Tubuh Clay berhenti … ia memandang belakang.
"Mereka sudah disini," Tegas Clay yang merasa jika para vampire berada dibelakangnya, diantara wanita-wanita cantik yang mengambil gambar mobil mewahnya.
"Ketemu!!!" Teriak Clay sambil memamerkan kuncinya
***
Mobil melaju dengan begitu cepat … membuat Rachel meremas erat sabuk pengaman yang mengikat tubuhnya, tangannya mengeluarkan keringat dingin ketika melihat pandangan di depannya sangat kabur dan cepat.
Sedangkan kecepatan mobil sudah menyentuh angka 140 menuju 145, membuat ban yang menyentuh tanah terasa melayang beberapa centi dari troatoar, ditambah lagi saat mobil harus menghindari pengemudi lain yang berada di depan mereka.
Tubuh Rachel menegang, ia harus merapatkan kedua kakinya dengan kuat saat merasakan desakan pembuangan sudah berada di ujung tanduk. Rasanya sama persis ketika menaiki roller coaster tepat saat rell menuju kebawah dengan tingkungan tajam.
"Kenapa … harus … secepat … ini?" tanya Rachel dengan suara yang hampir menghilang dari kerongkongannya.
Nafasnya terputus-putus ketika bibirnya mulai terbuka untuk mengatakan sesuatu. Aku tidak pernah merasakan kata aman sejak bertemu dengan mereka, baik itu hanya bernafas sekalipun.
"Ini bahkan belum dikatakan cepat untuk menghindari mereka!!!" jawab Clay yang dengan santainya memengang kemudi dengan satu tangan.
"Coba lihat kebelakangmu," Shine mencoba menjawab pertanyaan Rachel dengan menyuruhnya menyaksikan langsung.
Walaupun diperintahkan untuk menatap kebelakang , namun … kepala ini tetap saja tidak dapat berbuat seperti yang diperintakan. Leher ini sudah terlalu kaku karena syaraf-syaraf yang menegang akibat ketakutan yang aku rasakan.
Shine menatap kearah belakang, tepat sebelum mobil mereka melaju memasuki terowongan yang terkenal sepi itu. Terlihat beberapa vampire mengejar mereka hanya menggunakan kedua kaki mereka. sementara Clay berusaha menambahkan kecepatan kepada mobilnya menuju kecepatan maksimal dari mobil tersebut.
Suara mobil mulai meraung-raung ketika kecepatan dinaikan dengan sangat cepat, sepertinya mobil itu mulai memperingati untuk tidak melajukan mobil degan kecepatan maksimal.
"Mereka semakin dekat!!!!" teriak Shine
Kecepatan yang semakin tinggi itu akhirnya behasil membuat Rachel membasahi celananya sendiri … ia semakin takut hingga kehilangan control untuh menahan desakan mengerikan.
BRAKKKK!!!!!!!!!!
Terdengar suara hataman benda keras, tepat di atas dek mobil … membuat bagian atas mobil melekung karena menahan hantaman.
Charlie Chapin pernah berkata 'Hidup itu tragedi, waktu kamu melihatnya dari jarak dekat, tapi sebuah komedi saat kamu melihatnya dari jarak jauh,' sepertinya kata itu sangat cocok denganku … dan sekarang aku berada di jarak yang sangat dekat, ini tragedi.