ดาวน์โหลดแอป
10.88% Celdia / Chapter 32: Kebenaran Yang Sesungguhnya

บท 32: Kebenaran Yang Sesungguhnya

Semua yang berada di ruang keluarga tertawa bahagia karena pengakuan Claudia itu

"Ya Tuhan aku sangat bahagia hari ini bisa berkumpul sama keluarga, sahabat,dan orang yang gue cinta"

Claudia melihat keluarga nya yang sangat bahagia memangya di balik semua kesedihan pasti ada kebahagiaan yang sedang di rencanakan oleh Tuhan

*_*_*

Setelah mengobrol dengan keluarga, Claudia dan Maudy pamit ke kamar duluan karena jam sudah menunjukkan pukul 10 malam

Saat sampai di kamar Maudy lap lap badan itu pun di lakukan oleh Claudia karena jika tidak lap lap, badan terasa lengket mau mandi tapi sudah jam segini keduanya tidak ingin mengambil resiko mandi malam

Setelah selesai lap badan dan lain lain Claudia dan Maudy mulai naik ke atas tempat tidur

"Cla gue mau tanya nih,apa suatu saat Lo mau pindah ke Jogja,,?"tanya Maudy ke orang yang ada di sebelahnya itu

"Kurang tau sih Dy karena udah nyaman banget di sini  " jawab Claudia sambil menatap sahabatnya itu " emang kenapa"

"Nggak papa" ucap Maudy sambil main handphone "tapi kalau ada sesuatu yang mengharuskan Lo untuk pindah gimana??

"Kalau sudah genting mungkin gue bakalan pindah"

"Emang kenapa,,?"kepo Claudia

"Nggak papa"

"Lo mah nanya di jawab giliran kita nanya nggak papa"

"Emang nggak papa Maudy sayang"

"Iya deh "

Saat Claudia dan Maudy  mulai berbaring terdengar suara ketukkan pintu

Claudia pun mulai membuka pintu kamarnya dan saat ia buka di depan pintu nya terdapat Celvin

"Hm.. ngapain ke sini vin,,?"tanya Claudia gugup

"Hm..Lo mau ikut gue nggak,,?"tanya Celvin

Maudy yang mengetahui siapa orang itu segera mendekati keduanya

"Garing banget Lo berdua wkwowk"

"Ngapain Lo ke sini,,?"tanya Maudy kepada sepupunya itu

"Gue kangen sama pacar gue"

"Emang kita udah balikkan,?"tanya Claudia

"Semenjak di depan pagar tadi berarti kita udah balikkan" ucapan Celvin itu membuat Claudia salting hingga pipinya merah seperti kepiting rebus

"Hidih " sewot Maudy "Lo ngapain sih ke sini"

"Ada yang mau gue omongin sama Claudia di teras"

"Hidih gue ikut kek"

"Nggak Lo ganggu "

"His ikut gue malas sendirian"

"Makanya buruan punya pacar biar nggak sendirian" ejek Celvin "gimana sayang " ucap Celvin ke Claudia yang langsung mengandeng tangan Claudia untuk pergi dari situ

Maudy pasrah lihat orang yang lagi berbunga bunga

"Gue bakal cari pacar lihat aja Lo" teriak Maudy yang masih bisa di dengar oleh Claudia dan Celvin

"Cari sudah wkwkowk" ucap keduanya kompak sambil tertawa

"Dasar sahabat sama sepupu laknat" ucap Maudy yang langsung masuk ke dalam kamar

Saat sudah sampai di taman Claudia menanyakan apa yang ingin di bicarakan Celvin

"Cla aku mau ngasih tau sebenarnya aku tunangan dulu itu atas kemauan mama dan papa tapi yang aku cinta itu hanya kamu ,hanya kamu cewek satu satunya yang aku cinta setelah mama ku"

"Terus"

"Mama mohon sama aku untuk menerima perjodohan itu ,karena aku nggak mau nyakitin hati mama jadi aku terima ,pas sudah selesai tunangan ternyata berita itu sampai ke telinga kamu,dan kamu tau pas kamu ninggalin aku ,aku ngerasa dunia ku berhenti nggak ada semangat hidup"

"Mama nggak tega sama aku tapi papa tetap maksa dan pada saat pertemuan keluarga itu untuk membahas kapan pernikahan nya diadakan di situ aku langsung membatalkan pernikahan itu dan Alhasil bisnis bokap sama papa nya Angel di batalkan papa marah dan ia maksa aku buat minta maaf tapi aku nggak mau ,aku nggak mau karena yang aku cinta cuman kamu dan saat itu juga aku di usir dari rumah dan alhasil aku balik ke Indonesia dan tinggal di  tempatnya Maudy setelah aku pergi mama sakit itu yang membuat aku ngerasa bersalah tapi aku nggak bisa bohongin diri aku sendiri kalau yang aku cinta cuman kamu nggak ada yang lain"

"Hiks...hiks.."

"Loh sayang kamu kenapa,,?" Tanya Celvin khawatir melihat cewek di depan nya yang menangis semakin kencang

"Hikss..maafin aku nggak bisa ngertiin kamu ..hiks...maaf ..." Tangis Claudia "seharusnya di saat kek gitu aku ada di samping kamu untuk nyemangatin kamu ..hikss..."

"Sayang lihat aku" saat Celvin berbicara seperti itu Claudia langsung menatap orang di depannya itu "kamu nggak salah ,kamu nggak tau apa apa jadi wajar kalau kamu marah"

"Maaf ..hiks..." Ucap Claudia memeluk Celvin erat

"Nggak papa aku juga salah"

"Jadi sekarang nggak marah lagi kan ,,?"tanya Celvin

"Nggak "

"Yaudah lepas gin peluk kan nya"

"Nggak "

"Loh kenapa ,,?" Tanya Celvin "nggak enak kalau tetangga lewat "

"Nggak peduli ,pokoknya nggak mau di lepas ..hiks.."tolak Claudia dengan air mata yang masih keluar

"Boleh peluk tapi jangan nangis "

"hm iya " ucap Claudia yang langsung menghapus air matanya "pokoknya kalau ada apa apa bilang jangan mendam sendiri"

"Siap bos" ucap Celvin sambil mengelus kepala Claudia "yaudah masuk Yo udah malam ,nggak bagus angin malam"

"Hm,masih kangen..." Manja Claudia

" Yaudah ayo tidur satu kamar" ucap Celvin yang langsung di jitak oleh Claudia " lah apa salah ku sayang kok di jitak sih???

"Nggak boleh tau belum nikah"

"Yaudah nikah yuk" ajak Celvin sambil menarik turun kan alis nya

"His ngeselin "

"Katanya kangen di ajakkin nikah nggak mau"

"Hm..bukan nggak mau tapi belum siap aja"

"Kenapa,,?"tanya Celvin

"Nggak tau wkwkowok"

"Yaudah masuk yuk" ajak Celvin

"5 menit lagi "

Mereka berdua pun melihat indahnya bulan dan bintang

"Cla"

"Hm.."

"Kamu tau nggak kenapa malam ini bulan nya gelap,,?"

"Karena bulannya lagi ada di depan aku" sambung Claudia

"His nggak soswit kan jatuhnya"

"Wkwoowk itu mah gombal an lama sudah basi"

"His padahal tadi mau bikin kamu malu lagi kan lucu kalau muka mu merah "

"Ih..kesel"

"Kesel aja aku balik ke Amrik nih" ancam Celvin

"Hehe jangan dong " rayu Claudia

"Tau sudah cinta betul sama Celvin yang ganteng ini" bangga Celvin

"Ada ya orang yang muji dirinya sendiri ganteng"

"Ada dong nih aku orangnya di depan kamu"

" Pd parah"

"Memang ganteng buktinya bisa dapatin cewek secantik kamu" gombal Celvin

"His gombal"

"Tapi senangkan"

"Nggak" Tegas Claudia

"Ceilah kenapa tuh pipi merah wkwkowkk"

"Ihh ngeselin banget deh kamu"

"Tapi sayang kan "

"Iya hehe" nyengir Claudia

"Masuk Yo udah malam"

"Iya"

Setelah itu keduanya pun masuk , Celvin mengantar Claudia sampai depan kamarnya saat Claudia mau masuk ia pun berbalik kembali karena mendengar panggilan dari Celvin

"Sayang "

"Iya sayang "

"I love you" ucap Celvin mengambil tangan Claudia lalu mencium punggung tangan  Claudia yang halus itu

"Love you too" Balas Claudia lalu mencium pipi kanan Celvin dan langsung menutup pintu

-

-

-

-

-

- hello guys...

Jangan lupa vote and coment nya ya sist and brother ❤️

Enjoyyyyy...


next chapter
Load failed, please RETRY

ของขวัญ

ของขวัญ -- ได้รับของขวัญแล้ว

    สถานะพลังงานรายสัปดาห์

    Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
    Stone -- หินพลัง

    ป้ายปลดล็อกตอน

    สารบัญ

    ตัวเลือกแสดง

    พื้นหลัง

    แบบอักษร

    ขนาด

    ความคิดเห็นต่อตอน

    เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C32
    ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
    • คุณภาพงานเขียน
    • ความเสถียรของการอัปเดต
    • การดำเนินเรื่อง
    • กาสร้างตัวละคร
    • พื้นหลังโลก

    คะแนนรวม 0.0

    รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
    โหวตด้วย Power Stone
    Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
    Stone -- หินพลัง
    รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
    เคล็ดลับข้อผิดพลาด

    รายงานการล่วงละเมิด

    ความคิดเห็นย่อหน้า

    เข้า สู่ ระบบ