"Mama kamu?"
Dengan penuh keraguan aku pun mengangguk ringan. Pagi-pagi aku main ke rumahnya, dengan tatapan tajam bunda yang mengatakan bahwa setidaknya jika ingin main mandi dulu. Tetapi aku terlanjur penasaran bagaimana tanggapan kak Riki hingga mandi pun aku skip dulu.
Yah setidaknya kan dengan begini keadaan jauh lebih baik juga hatiku pun terasa tenang. Semalaman aku memikirkannya, dan berakhir dengan mengatakannya langsung pada kak Riki tanpa bertele-tele. Ke inti pembicaraan hingga dia merasa tak perlu menunggu karena walau bagaimana pun juga kak Riki sibuk.
Dia masih harus kuliah lantaran waktu semester di kuliah beda dengan anak sekolah. Katanya sih begitu, dan setelah mengamati segala kegiatannya aku tahu bahwa itu memang benar-benar terjadi.