Aku berjalan satu langkah kemudian mundur lagi. Di rumah ini masih berdua saja, hanya ada aku dan mama karena setahuku kak Riki baru akan kembali sore nanti atau mungkin saja besok pagi. Setelah mendapatkan ceramah panjang lebar dari mana tentu saja aku nggak bisa diam saja sejak pagi.
Bodohnya karena rasa malas melanda aku pun tak melakukan kewajiban. Gak ada masak dan lain-lainnya, semua itu dikerjakan oleh mama. Sedikit saja diriku merasa bersalah namun sisanya ya nggak ada. Malahan mungkin saja mama akan gemas karena putrinya ini terlampau menyebalkan.
Sudah nggak peka, mana banyak bicara dan lain-lainnya lagi. Menghembuskan napas cukup panjang hingga aku memilih duduk di sofa. Mama sedang merendam baju karena kami baru saja selesai sarapan. Mungkin saja, ini masih kemungkinan sih tidak tahu bagaimana isi hatiku yang sebenarnya.