Rupanya yang mereka katakan itu tak salah. Memeluk erat suamiku. Rasanya jauh lebih tenang saat bisa berduaan bersama dengannya kali ini.
Agaknya sudah lama kami tak mengabiskan waktu bersama. Agaknya, ya. Aku pun juga kurang memahami apa yang tengah terjadi kini. Hanya saja berdua mungkin kami bisa membahas sesuatu tentang satu sama lainnya ketimbang membicarakan masalah orang lain bukan?
"Mas capek, ya?" tanyaku padanya.
Sejak naik ke atas ranjang tadi kak Riki sama sekali belum membuka matanya. Mungkin saja dia memang selelah itu hingga mau tak mau pun langsung tertidur.
Memindai wajah suamiku. Bisa-bisanya dia begitu tampan bahkan saat memejamkan mata. Aish, dan bodohnya aku yang baru sadar akan fakta itu saat ini?
Duh, pandai sekali diriku ini. Tertawa geli diriku kala melihat kelopak mata itu perlahan-lahan terbuka menampilkan mata indah milik kak Riki yang nampak begitu sayu. Walau demikian, dia ... masih seperti dulu kok.