"Kapan terakhir kali aku mengunjungi anak kita?"
Nafas berderu panas, desah yang saling menyatu dengan sehelai kain menutupi tubuh keduanya. Pelepasan sama saja dengan tindakan bodoh, dan Joo selalu saja melakukannya ketika mereka berada di puncak kenikmatan. Mencicipi indahnya dunia meski hanya beberapa menit saja, tentunya Jelita sendiri pun mengerti akan kemana arah mereka saat ini.
Joo memeluk erat istrinya, membawa wanita itu masuk ke dalam dekapannya. Lebih dalam sampai wanita yang sudah mengantuk itu kembali membuka mata hanya untuk menggeplak kepalanya. Benar-benar ajaib sekali kelakuan istri Joo yang hanya ada satu ini. Dia memiliki potensi yang kuat untuk menjadi seorang pegulat.