"Tau nggak, Sa?"
Ah kalau sudah begini sih aku sangat yakin bahwa si Naya sialan akan mengadu lagi, dia itu selalu saja begini. Nggak mau inisiatif sendiri menyimpan rahasia, sudah pasti kerjaannya cuman membuatku kesal saja. Beruntungnya dia karena aku ini adalah tipe manusia yang paling sabar jadi bagaimana pun tingkah lakunya akan tetap kubiarkan.
Toh saat ini mood-ku sedang buruk, biarkan saja kalau dia mau menambahi lagi. Sebetulnya aku sangat peduli dengan hal-hal remeh begini, akan tetapi di saat-saat tertentu saja kok. Kebanyakan manusia lebih banyak diam agar masalahnya bisa dengan mudah terselesaikan, mungkin itulah kata-kata yang sedang menggambarkan diriku saat ini walaupun aku tak cukup yakin juga.
"Apa?"
"Kemarin hari jum'at Ann bikin malu tau nggak," ujar Naya dengan nada merajuk. Aku mendengus kesal, ada-ada saja sih dia.